Insitekaltim, Samarinda – Petunjuk Teknis (juknis) penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMA/SMK jalur prestasi tahun pelajaran 2023/2024 hanya membuka sejumlah mata pelajaran.
Mata pelajaran lulusan SMP yang akan diseleksi masuk sekolah menengah atas adalah matematika, IPA, IPS, dan bahasa Inggris.
Namun menurut Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti, pembatasan mata pelajaran tersebut tergolong diskriminasi bagi siswa prestasi di luar dari empat mata pelajaran di atas.
“Jangan sama ratakan semua anak. Setiap siswa mempunyai keunggulan masing-masing. Ada di bidang kesenian, olahraga dan sebagainya,” ujarnya, Rabu (5/3/2023).
Menurutnya dengan hanya menetapkan empat mata pelajaran tersebut, juga tergolong tidak menghargai upaya dan kerja guru lainnya dan dianggap tidak penting. Sementara banyak prestasi yang ditorehkan siswa tidak hanya dalam kelas tapi juga di luar kelas.
“Jangan hanya menganggap anak-anak yang cerdas matematika atau IPA itu hebat, anak-anak lain yang prestasi di bidang olahraga juga hebat,” tuturnya.
Maka dari itu, dalam draf juknis PPDB SMA/SMK yang tengah disusun, khusus jalur prestasi untuk penilaian harus mengambil nilai rata-rata seluruh mata pelajaran.
“Kami minta ambil rata-rata seluruh mata pelajaran. Apalagi kita Samarinda tidak ada ujian nasional, ujian sekolah hanya nilai rapor,” tuturnya.
Dirinya berharap, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) harus mendiskusikan hal ini agar anak-anak bisa tertampung di SMA atau SMK.
“Kami minta diskusikan kembali, jangan hanya empat mata pelajaran tapi nilai rata-rata rapor yang diambil,” tandasnya.

