Insitekaltim,Samarinda – Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kalimantan Timur (Kaltim) menyampaikan pentingnya sebuah pola asuh yang baik dalam mengatasi masalah stunting di Kaltim.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Persagi Kaltim Wiryanto menjelaskan meskipun angka stunting di Kaltim telah menunjukkan perbaikan dengan penurunan hingga 12,8 persen di 2024. Namun masih ada tantangan dalam menjaga pertumbuhan anak, terutama setelah usia 36 bulan.
“Pertumbuhan anak di Kaltim sebenarnya sudah bagus, tetapi setelah usia 36 bulan, mulai muncul masalah akibat pola asuh yang kurang optimal,” jelas Wiryanto, dalam acara Talk Show “Sinergi dan Kolaborasi Stakeholder dalam Upaya Penurunan Stunting di Kaltim” di Atrium Big Mal Samarinda, Jumat (27/9/2024).
Wiryanto melanjutkan, asupan nutrisi yang cukup bagi anak terlepas dari keanekaragaman makanan, juga sangat memengaruhi percepatan penurunan stunting. Menurutnya, frekuensi makan anak tidak lebih urgen dari sebuah nutrisi yang terkandung di dalamnya.
“Yang penting adalah asupan nutrisi, bukan sekadar makan tiga kali sehari,” ujarnya.
Selain itu, Wiryanto menggarisbawahi faktor lain yang memengaruhi kesehatan anak, seperti tingginya angka anemia di kalangan remaja Kaltim yang masih tinggi.
Pola makan yang kaya gula turut memengaruhi penyerapan kalsium, yang berperan penting dalam pertumbuhan anak dan remaja. Nantinya para remaja ini akan tumbuh dewasa dengan kurangnya hemoglobin dalam darah dan menyebabkan anemia. Seharusnya di masa depan, mereka siap menjadi orang tua yang mencetak generasi sehat.
Ia juga menekankan pentingnya pemberian ASI serta pendekatan yang tidak menghakimi terhadap anak-anak yang terindikasi stunting.
Terakhir, ditegaskan bahwa anak stunting bukanlah anak yang tidak cerdas. Walau ia terindikasi stunting, harapan besar menjadi penerus bangsa harus tetap ditanamkan padanya. Dengan melibatkan berbagai sinergi dari stakeholder dan masyarakat, ia yakin anak-anak stunting akan tumbuh sehat dan cerdas.
“Kita tidak boleh langsung menghakimi bahwa anak itu stunting. Mereka masih bisa tumbuh cerdas meskipun terduga stunting,” tutupnya.