Insitekaltim Samarinda-Masyarakat Peduli Pengusaha Lokal melaporkan Pokja Pembangunan Lapas Perempuan Tenggarong Kutai Kartanegara. Hal ini disampaikan Halim Hamid di rumahnya, Kamis (12/7/2018) di Samarinda Seberang
Awalnya mereka melakukan demo dikantor kementerian Hukum dan HAM yang berlokasi di jalan MT. Haryono Samarinda (6/7/2018) meminta paket pembangunan Lapas Perempuan Tenggarong agar dilakukan tender ulang
Karena dianggapnya ada oknum panitia yang bermain dalam paket tersebut, selain itu tidak adanya keterbukaan dari panitia sehingga menimbulkan pertanyaan, dan ketidak puasan peserta lelang
Menurut Halim Hamid ketua Peduli Pengusaha Lokal kepada insitekaltim menyebutkan bahwa panitia lelang pembangunan lapas perempuan tenggarong di kementerian Hukum dan HAM sudah kami laporkan ke Kajati Kaltim
Hal ini untuk memberi pembelajaran agar tidak macam-macam berkaitan lelang apalagi dana APBN yang digunakan, “ungkapnya
Ditempat yang sama Heldi mewakili pengusaha mengatakan bahwa proses lelang di kementerian Hukum dan HAM pembangunan lapas perempuan tenggarong syarat kepentingan
“Sebab kalau amati panitia sengaja mau memgalahkan perusahaan kami PT. Nabila Jaya Karya, coba dilihat mereka menggugurkan dengan tidak memberi cek list yang di verifikasi dan cek listnya dia bawah pulang sehingga kami tidak tahu lagi mana yang kurang, “jelasnya
Sedangkan pada saat verifikasi data dan dukumen yang diminta semua lengkap akan tetapi dari panitia bilangnya tidak ada, bagaimana kami tau kalau ceklist saat dilakukan dibawah
Sehingga kami menuduh ada unsur kesengajaan dari panitia lelang untuk menggugurkan nama perusahaan kami,”ungkap Heldi
Sutrisno ketua pokja paket pembangunan lapas perempuan tenggarong menyebutkan bahwa terkait adanya informasi dari yang mengatasnamakan peduli pengusaha lokal bahwa panitia sudah jalan sesuai mekanisme yang ada
“Seperti yang kami lakukan verifikasi baik untuk peserta lelang lokal PT. Nabila Jaya Karya dan peserta dari luar seperti Malang PT. Dewa Puja Kesuma
“Verifikasi yang kami lakukan adalah untuk memastikan kesiapan peserta lelang (rekanan) baik administrasi dan dukumen yang di syaratkan, “ungkapnya
Dan semua berkas sudah diperiksa tapi yang PT. Nabila Jaya Karya kurang lengkap seperti tenaga ahli sedangkan untuk PT.Dewa Puja Kesuma dari Malang semuanya lengkap dan saya sudah cek semua kelengkapannya,”kata Sutrisno
Wartawan sukri