Reporter: Akmal – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Angkasa Jaya menilai anggaran terhadap petugas pemadam kebakaran (PMK) masih minim perhatian dari pemerintah.
Oleh karena itu, Jaya mendorong DPRD kota harus mensupport fasilitas terhadap pelayanan PMK agar kinerjanya lebih maksimal.
Jaya mengatakan, sampai saat ini masih ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan. Seperti kesiapan unit kendaraan yang dinilai masih minim.
“Memang secara kuantitas sudah mencukupi, tapi soal kualitas sudah tidak ada lagi karena mobil yang sudah kedaluwarsa masih dipakai. Yang baru mungkin hanya beberapa unit,” ujar Jaya usai menghadiri rapat Komisi III di DPRD Kota Samarinda, Kamis (1/6/2021) malam.
Untuk itu pihaknya akan meninjau langsung ke lapangan. Hal itu untuk mempertimbangkan tambahan biaya operasional agar mampu meningkatkan SDM serta kelengkapan unit kendaraan juga dapat terpenuhi.
“Saya kira pemerintah harus lebih memperhatikan unit kelengkapan dari PMK, artinya ketika mereka melakukan pergerakan akan merasa aman. Asuransinya saya kira juga menjadi bagian penting,” tuturnya.
Meskipun setiap tahun itu ada tiga unit baru, Jaya tetap mengharapkan untuk tahun ini ada anggaran pemerintah.
“Kan kita juga tau ada mobil PMK yang memiliki tangganya hanya sampai 6 meter. Misalnya ada kebakaran di gedung yang hampir 30 meter mereka pasti tidak bisa apa-apa,” tegasnya.
Melihat banyak kekurangan ini Jaya merasa prihatin. Ia menilai pemerintah lebih fokus kepada proyek mercusuar yang sifatnya politis dibanding kondisi genting yang dialami oleh PMK.
“Kasian mereka, biaya anggarannya masih sangat minim. Padahal mereka bekerja mempertaruhkan nyawa,” ujarnya.
Ia juga berharap Komisi III mampu memberikan rekomendasi kepada pemerintah kota, untuk memprioritaskan pemenuhan kualitas pelayanan PMK.
Dikonfirmasi terpisah, salah satu Koordinator PMK Kota Samarinda namanya dirahasiakan menyampaikan sedikit tanggapan. Ia berharap dalam hal fasilitas juga mendapatkan perhatian khusus, oleh sebab itu ia mendukung siapapun anggota dewan yang memiliki perhatian tersendiri kepada PMK.
Senada dengan Jaya, menurutnya SDM pemadam juga masih terbatas.
“Makanya pemerintah kalau perlu dari rambut sampai ujung kaki itu memang harus diperhatikan,” paparnya saat dihubungi Insitekaltim.com melalui telepon seluler, Jumat (2/7/2021).
Selain itu, dari sudut pandang masyarakat mengira pemadam ini kesannya cuma makan gaji buta, kemudian kebakaran juga jarang terjadi. Tapi ketika terjadi kebakaran apakah mereka tidak berpikir kalau PMK ini bertugas dengan mempertaruhkan nyawa.
“Saya juga ingin masyarakat lebih diedukasi, karena pada saat menjalankan tugas para pengendara itu seharusnya sudah sadar apabila mendengar suara sirine. Jadi petugas tidak kesulitan untuk menuju ke lokasi,” pintanya.
Contohnya pada saat kejadian kebakaran, pemadam seringkali dinilai lamban menangani. Yang perlu diketahui, sebenarnya PMK memiliki tiga respon yang masih susah kita pecahkan.
“Karena pemadam di Samarinda itu kendala pertamanya soal respon, kedua dari masyarakatnya, dan yang terakhir itu terkait dengan medan yang kita hadapi,” jelasnya.