Insitekaltim,Sangatta – Setelah 2 tahun tertunda akibat pandemi Covid-19, Pesta Adat Pelas Tanah ke-7 Kabupaten Kutai Timur, kembali diselenggarakan selama 8 hari mulai tanggal 21 hingga 28 Oktober 2022 di Polder Ilham Maulana, Sangatta, Kutai Timur.
Pesta Adat Pelas Tanah adalah kegiatan yang diwariskan nenek moyang kita, dengan mengangkat adat istiadat dan budaya asli daerah Kabupaten Kutai Timur. Dalam penyelenggaraannya, adat besar Kutai bersama seluruh paguyuban bahu membahu mensukseskannya.
Dikatakan Ketua Panitia Rustam Efendi Lubis, seluruh paguyuban di Kutai Timur ikut berpartisipasi. Tidak hanya itu, semua stakeholder, pihak swasta dan perusahaan turut memberikan sumbangsihnya.
“Terlihat sekali kebhinekaan yang saling bahu-membahu dalam mengangkat budaya asli di daerah kita. Terima kasih juga kepada PT Kaltim Prima Coal, PT Thiess, PT Pama dan PT Kota Bima, yang telah memberikan dukungan yang sangat luar biasanya,”ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Adat Besar Kutai Timur Sayyid Abdal Nanang Al-Hasani berharap agar adat dan paguyuban bisa bekerja sama dalam penyelenggaraan “Pesta Adat Pelas Tanah”.
“Kita bersatu dengan semua paguyuban untuk mempererat tali persaudaraan. Ini salah satu upaya untuk mengantisipasi perkelahian antara suku dan agama. Syukur alhamdulillah mulai tahun 2016, Kutai Timur tidak ada masalah yang berarti,” terangnya.
Menurutnya, semua paguyuban yang ada di Kaltim ini menghargai adat setempat sesuai slogan ‘dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung’. Buktinya, seluruh paguyuban selalu bersama setiap ada acara.
Alhamdulillah, saya lihat cukup meriah didatangi para pengunjung. Kita bisa menampilkan UMKM, mudahan UMKM di Kabupaten Kutai Timur, bisa kita perjuangkan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
“Paguyuban dan adat besar jangan terpisahkan, kita tetap bersatu dan erat dengan persaudaraan bagaimana pun kondisinya,” pesannya.
Ditempat yang sama mewakili Bupati Kutai Timur, Asisten Adminitrasi Umum Seskab Kutim Jamiatul Khair Daik, mengatakan bahwa Pesta Adat Pelas Tanah merupakan event budaya yang dilaksanakan setiap tahunnya mengikuti rangkaian HUT Kabupaten Kutai Timur.
Selain itu, Pesta Adat Pelas Tanah ini adalah perayaan kebudayaan adat Kutai Timur yang menampilkan ciri khas Kerajaan Kutai selama Kabupaten Kutai Timur ada.
Oleh karenanya, kegiatan ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari warisan budaya yang harus dijunjung tinggi oleh semua pihak.
“Kita harus memelihara, melestarikan, mengembangkan dan mempertahankan budaya. Karena, ini adalah budaya asli daerah yang harus kita tampilkan. Tugas kita bersama membawa Pelas Tanah menjadi kebanggaan sebagai warga Kutai Timur,” harapnya.
Pesta Adat Pelas Tanah lanjutnya, juga merupakan simbol kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat Kutai Timur. Maka, kegiatan seperti ini menjadi wadah untuk membangun kebersamaan yang melibatkan banyak suku.
“Bukan hanya suku Kutai saja, tapi juga ada Dayak, Banjar, Jawa, Bugis dan suku lainnya yang ada di Kutai Timur. Mereka semua hidup rukun dan damai, sehingga dapat bersatu membangun Kutai Timur, yang sejahtera untuk semua,” tegasnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu upaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas bahwa kebudayaan harus dilestarikan terutama bagi generasi penerus.
“Kita berharap bisa meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai potensi seni dan budaya yang dimiliki Kutai Timur. Semoga kegiatan ini membawa berkah dan masyarakat Kutim semakin bangga mencintai budaya daerahnya. Sehingga, dapat mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, berbudaya dan bersatu,” tutupnya.