Insitekaltim, Samarinda — Staf Ahli Gubernur Kalimantan Timur Bidang Sumber Daya Alam, Perekonomian Daerah, dan Kesejahteraan Rakyat, Arief Murdiyatno mendorong agar perusahaan daerah (perusda) di Kalimantan Timur tampil lebih progresif dan inovatif dalam mengelola peluang usaha, demi meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
Hal ini ia sampaikan dalam wawancara usai menghadiri Rapat Paripurna ke-22 DPRD Provinsi Kaltim yang digelar di Kantor DPRD Provinsi Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Rabu (9/7/2025).
Menurut Arief, potensi sektor-sektor strategis yang ada di Kaltim sangat besar dan perusda seharusnya menjadi ujung tombak dalam mengelolanya.
“Sebenarnya peluang sangat besar bagi perusda. Ke depan, kita ingin tantang mereka berdasarkan spesifikasi bidang usaha masing-masing. Kalau ada perusda yang bergerak di pertambangan, ya harus ditantang bagaimana bisa mengelola sumber daya pertambangan yang ada dengan optimal,” ujarnya.
Ia mencontohkan perusda seperti MBS yang bergerak di bidang distribusi logistik dan pangan. Arief berharap, mereka bisa lebih aktif dan inovatif dalam mengelola suntikan modal yang telah diberikan oleh pemerintah daerah, serta mampu menciptakan jaringan pasar yang lebih luas, tak hanya di wilayah Kaltim tapi juga ke luar daerah.
“Mereka sudah dapat suntikan modal, tinggal bagaimana mengelola modal itu dengan lebih progresif dan aktif. Inovasi dan networking harus diperkuat. Kita harus cari peluang pasar baru di luar daerah, jangan hanya bermain di internal Kaltim,” tegas Arief.
Lebih jauh, Arief juga menekankan pentingnya menggali kearifan lokal dan potensi unggulan daerah untuk dikembangkan oleh perusda. Menurutnya, Kalimantan Timur memiliki banyak komoditas yang bisa diolah dan dipasarkan secara luas, baik domestik maupun ekspor.
“Kita punya potensi luar biasa seperti pisang kepok yang sudah ekspor, produk kakao dari Berau, dan beras gunung dari Mahakam Ulu. Itu beras organik yang sangat dibutuhkan pasar, tapi belum punya jaringan distribusi yang jelas. Di sinilah perusda bisa ambil peran,” ujarnya.
Ia yakin jika dikelola secara serius dan profesional, potensi-potensi tersebut dapat menjadi sumber pendapatan baru dan mendongkrak PAD daerah secara signifikan. Namun hal itu hanya bisa tercapai jika manajemen perusda menunjukkan komitmen dan integritas tinggi.
“Yang paling penting itu komitmen manajemen, direksi, dan unit usaha yang sudah ditunjuk. Kita optimis perusda bisa berkembang. Tapi semuanya harus dilakukan secara profesional karena saat ini kita berada di era persaingan yang sangat kompetitif,” ungkapnya.
Arief juga mengingatkan bahwa perusda tidak boleh kalah bersaing dengan pihak swasta. Ia mendorong agar perusda mampu menonjolkan kualitas layanan, efisiensi dalam pengelolaan dana, serta kepercayaan publik terhadap transparansi dan akuntabilitas keuangan.
“Perusda harus tampil, tidak boleh kalah dengan swasta. Harus bisa bersaing secara sehat dengan menunjukkan kualitas. Kuncinya di pengelolaan yang baik, manajemen yang kuat, dan orientasi pasar yang jelas,” tutup Arief.
Pemerintah Provinsi Kaltim, lanjutnya, tetap mendukung pengembangan perusda melalui regulasi dan pendampingan, namun hasil akhirnya akan sangat ditentukan oleh kemampuan perusda itu sendiri dalam membaca peluang dan mengeksekusinya dengan tepat. (Adv/Diskominfokaltim)
Editor: Sukri

