Insitekaltim,Sangatta – Wakil Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur Hasna menekankan pentingnya perlindungan terhadap perempuan dalam masyarakat.
Menurutnya saat ini perempuan membutuhkan perlindungan, mengingat masih banyak kasus pelecehan dan masalah yang belum terungkap sepenuhnya.
Hal ini diungkapkan Hasna saat wawancara usai Sosialisasi Pendidikan Politik Bagi Perempuan di GSG Kutim, Kamis (2/11/2023).
Tercatat tahun lalu, terdapat 31 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kutai Timur. Angka itu berdasarkan data yang dikeluarkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutim.
Dalam hal ini, Hasna mendorong perempuan untuk mencapai kesetaraan dan pendidikan yang baik. Ia percaya bahwa perempuan harus memiliki pemahaman yang kuat dan mendapatkan pendidikan yang memungkinkan mereka untuk berkembang.
“Perempuan harus memiliki keseimbangan antara kecerdasan dan keterampilan. Kita harus berkomitmen untuk memperoleh pendidikan yang akan memungkinkan kita untuk meraih potensi penuh kita,” ungkap Hasna.
Politikus dari Partai Golkar itu bersyukur karena telah terlibat dalam banyak organisasi yang berfokus pada isu-isu perempuan. Dalam hal ini, ia telah aktif dalam mendukung dan memperjuangkan hak-hak perempuan yang sebelumnya belum begitu diperhatikan.
Selain itu, Hasna juga memberikan perhatian khusus terhadap fenomena pelecehan yang kerap menimpa perempuan. Ia menyadari bahwa banyak kasus pelecehan tidak terselesaikan sepenuhnya karena perasaan takut dan berbagai faktor lainnya. Beberapa korban mungkin merasa takut melaporkan insiden tersebut, terutama jika mereka merasa terancam.
Sebagai perempuan, Hasna mendorong perempuan lainnya untuk tidak takut dan selalu berani. Ia menganggap penting agar perempuan tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak dan mengambil risiko tinggi demi tujuan yang lebih besar. Perlindungan perempuan adalah prioritas, dan Hasna percaya bahwa ketakutan tidak boleh menjadi hambatan.
“Saya selalu mendukung perempuan untuk terus berkreasi dan menjalani kehidupan mereka dengan penuh keyakinan. Perempuan harus memahami bahwa mereka memiliki hak yang harus dihormati dan diperjuangkan,” tandas Hasna.