
Reporter: Syifa – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Pembatasan kegiatan selama pandemi membuat animo masyarakat melakukan donor darah semakin berkurang.
Oleh karenanya, Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kutai Timur bergantung pada pendonor tetap yang rutin melakukan donor darah.
Kendati demikian, Kepala UTD Palang Merah Indonesia Kabupaten Kutai Timur dr Andi Amraini Afiah mengatakan bahwa stok darah masih aman.
“Ya kalau dibilang aman ya aman. Karena pandemi ini jadi kegiatan donor ikut berkurang. Akan tetapi untuk permintaan kantong darah ke PMI masih tercukupi,” terangnya saat ditemui di UTD PMI Kutim Jumat (15/01/2021) siang.
PMI Kutim dikenal sering membuat kegiatan donor di berbagai tempat dengan mengajak kelompok masyarakat maupun instansi. Namun Andi mengakui intensitas kegiatan harus menurun semenjak virus Covid-19 merebak.
“Karena saat ini ada pembatasan, kita biasanya mendapat darah dari pendonor tetap yang biasanya datang langsung ke UTD. Ada juga yang rutin dari Polres Kutim dan Kodim 0909,” tambahnya.
Untuk menarik kembali minat masyarakat agar mendonorkan darah, PMI Kutim berencana akan membuat kegiatan donor di beberapa titik keramaian.
“Kalau kita benar-benar membutuhkan darah, satu-satunya jalan kita akan membuat kegiatan donor di tempat keramaian seperti folder dan di depan kantor bupati Kutim,” ungkap Andi.
Akan tetapi Andi mengaku untuk di Sangatta sendiri terkait stok darah pada umumnya tetap tercukupi.
“Ya alhamdulillah kalau di Sangatta, insyaallah tetap aman karena pendonor kita lebih banyak dari pada permintaannya darah itu sendiri,” jelasnya.
Mendampingi Andi, Kabag Pelayanan Donor dan Logistik Artati Najasalman juga memastikan proses pendonoran yang dilakukan PMI Kutim dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Kita punya list yang harus diisi sebelum melakukan donor darah. Protokol kesehatan juga ketat kita terapkan. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir apabila ingin mendonorkan darahnya,” pungkas Artati.