Insitekaltim,Samarinda – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mengatakan siap mendukung program budidaya maggot oleh PT Berkah Salama Jaya (BSJ) dengan Universitas Mulawarman (Unmul).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemprov Kaltim Fahmi Himawan, saat di sambangi awak media usai menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan kuliah umum terkait budidaya maggot sebagai upaya penerapan green circular economy di wilayah Kalimantan Timur, di Gedung ILAB Unmul Samarinda, Selasa (18/10/2022).
“Kami bukan hanya sekedar memantau, tapi kami akan terlibat didalamnya. Karena maggot menjadi salah satu alternatif pakan ternak dengan bahan baku yang relatif murah karena berasal dari kotoran hewan serta sampah organik,” tuturnya.
Terkait penyertaan anggaran dalam program budidaya maggot, Fahmi Himawan mengatakan di tahun akan datang siap mendukung dengan sumber anggaran dari APBD atau APBN.
“Nanti kita buat perencanaan lebih matang, kalau di tahun ini belum bisa. Nanti kita coba di tahun 2023,” ujarnya.
Ia mengatakan jika dukungan tersebut merupakan bagian dari program pemerintah provinsi untuk mensejahterakan para peternak di Kaltim, dengan salah satunya pengembangan inovasi pakan alternatif untuk hewan.
“Prioritas utama saat ini adalah ketahanan pangan apalagi menjelang IKN, yang tentunya tuntutan penyediaan daging akan ikut meninggi,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur PT BSJ Suparlan mengatakan dalam meningkatkan pembudidayaan maggot, PT BSJ dan Unmul sudah melakukan sosialisasi di sembilan kabupaten/kota di Kaltim.
Pembudidayaan maggot dari ke sembilan mitra PT BSJ dan Unmul tidak hanya fokus menjadi pakan hewan namun market atau pembeli dari hewan ini pun sudah jelas.
“Keterjaminan market maggot ini sudah jelas dan terjaga. Yakni pembelinya PT Beomagg,” ujarnya.
Karena pasar jual maggot sudah jelas, pihaknya tidak khawatir untuk memproduksi maggot lebih banyak.
“Di sembilan kabupaten/kota ini ada 51 kelompok peternak dengan ukuran kandang besar. Jadi bisa kita maksimalkan dengan produksi maggot sebesar-besarnya,” ungkapnya.
Budidaya maggot, tentu akan sangat berpengaruh pada kesejahteraan peternak, sebab bukan hanya pakan hewan namun berpotensi besar sebagai penambah penghasilan peternak.
“Tapi karena tuntutan PT Beomagg harus kualitasnya bagus, kami akan tetap meminta di dampingi oleh Unmul,” tandasnya.
CEO Biomagg Aminudi menambahkan, jika budidaya maggot merupakan bisnis yang menjanjikan, sebab dari hewan ini menghasilkan berbagai produk yang berguna, dari pakan hewan, sabun mandi dan beberapa lainnya.
Pemeliharaan maggot mampu menciptakan sirkulasi ekonomi yang berkelanjutan, dari kotoran hewan dan sampah organik menjadi pakan hewan itu sendiri.
“Harapannya Kaltim bisa mulai menggunakan maggot dan perlu di dukungan pemerintah serta kerja sama dari seluruh stakeholder, apa lagi menuju IKN,” ujarnya.