Insitekaltim, Balikpapan — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memberikan apresiasi atas terselenggaranya Rapat Konsultasi dan Koordinasi Teknis Daerah (Rakontekda) Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan 2025 se-Kaltim. Kegiatan ini digelar di Hotel Platinum Balikpapan pada Rabu, 2 Juli 2025, dan diikuti oleh kurang lebih 150 peserta dari berbagai daerah di Kaltim.
Wakil Gubernur Kaltim H Seno Aji dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk membangun ketahanan pangan daerah, khususnya di bidang peternakan.
Menurutnya, Rakontekda menjadi wadah strategis dalam menyusun arah kebijakan dan program nyata, termasuk penguatan Program Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT).
“Selamat melaksanakan Rakontekda. Kami berharap kegiatan ini menghasilkan program-program konkret yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh para pelaku usaha peternakan dan kesehatan hewan di Kaltim,” kata Seno Aji.
Ia menyoroti urgensi pemenuhan kebutuhan pangan, terutama daging, mengingat jumlah penduduk Kaltim yang kini telah mencapai sekitar 4 juta jiwa.
Program PDKT dapat menjadi solusi strategis dalam mewujudkan swasembada daging, asalkan dijalankan dengan komitmen dan target yang jelas.
“Melalui PDKT ini, kami minta agar ada target yang jelas dan hasilnya dapat meningkat setiap tahun,” tegas Seno Aji.
Wagub juga mengingatkan pentingnya akuntabilitas dalam penyaluran bantuan pemerintah. Ia berkaca pada pengalamannya saat masih menjadi anggota DPRD Kaltim, di mana bantuan aspirasi kepada peternak tidak berdampak signifikan karena tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
“Dulu saat saya di DPRD, saya pernah bantu aspirasi ke peternak. Tapi ternyata, setelah dicek di lapangan, tidak digunakan untuk pengembangan, malah untuk kepentingan pribadi. Itu tidak boleh terjadi lagi dalam PDKT,” ujarnya.
Tak hanya soal daging, pengembangan sektor peternakan juga mencakup produksi telur. Seno Aji mendorong agar Kaltim memiliki industri pakan ternak sendiri sebagai penunjang. Langkah ini diyakini mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan daya saing telur lokal.
“Kami yakin kalau pakan bisa diproduksi sendiri, maka produksi telur lokal juga akan meningkat dan lebih diminati masyarakat karena harganya bisa lebih murah,” jelasnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim, Fahmi Himawan, dalam laporannya menyampaikan bahwa rakontekda tahun ini bertujuan untuk merumuskan kebijakan daerah yang berpihak pada penguatan sektor peternakan dan kesehatan hewan. Ia menegaskan komitmen pihaknya untuk mewujudkan Kaltim sebagai daerah yang mandiri pangan, khususnya daging.
“Melalui rakontekda ini, kami berharap dapat menetapkan kebijakan dari pimpinan daerah yang berpihak pada kemajuan sektor peternakan di Kaltim,” ujarnya.
Rangkaian pembukaan rakontekda turut diisi dengan penyerahan penghargaan kepada tokoh dan pelaku usaha peternakan yang dinilai sukses dalam mengembangkan sektor ini. Selain itu, dilakukan pula penandatanganan komitmen bersama sebagai wujud keseriusan seluruh pemangku kepentingan dalam memajukan peternakan dan kesehatan hewan di Kalimantan Timur.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian Dr drh Nuryani Zainuddin, Ketua Komisi II DPRD Kaltim H Sabaruddin Panrecalle, sejumlah Pejabat Eselon II Pemprov Kaltim, perwakilan Otorita IKN, Tim Transisi Pemprov Kaltim, akademisi, serta para penggiat pertanian dan peternakan di Kaltim.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen bersama, Rakontekda 2025 diharapkan mampu menjadi momentum penting bagi Kalimantan Timur dalam mencapai swasembada pangan, khususnya daging, dalam lima tahun mendatang. (Adv/Diskominfokaltim)
Editor: Sukri