Insitekaltim,Samarinda – Banyak yang masih menganggap bahwa bidang otomotif hanya terbatas pada perbaikan kendaraan. Padahal, dengan perkembangan teknologi yang pesat, dunia otomotif kini menawarkan lebih banyak peluang, baik dalam industri maupun pendidikan. Inilah mengapa Program Studi Pendidikan Vokasional dan Teknologi Otomotif di IKIP PGRI Kalimantan Timur menjadi pilihan yang menjanjikan untuk generasi muda.
Baru-baru ini, IKIP PGRI Kalimantan Timur meluluskan 200 mahasiswa dalam dua gelombang yudisium, namun hanya 14 di antaranya berasal dari Program Studi Pendidikan Vokasional dan Teknologi Otomotif. Meski angka ini hanya 7 persen dari total lulusan, potensi besar di balik prodi ini tidak dapat dipandang sebelah mata.
Menurut Dekan Fakultas Teknik Program Studi Pendidikan Vokasional dan Teknologi Otomotif IKIP PGRI Kaltim Sukiman minimnya peminat di bidang ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar. “Masa depan di bidang otomotif sangat menjanjikan. Kalimantan Timur saat ini kekurangan guru berbasis keahlian otomotif, sehingga peluang kerja sangat terbuka lebar,” ujarnya kepada wartawan MSI Group usai gelaran yudisium ke-2 IKIP PGRI Kaltim, Sabtu (10/8/2024).
Program studi ini menawarkan kurikulum komprehensif yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri dan pendidikan. Sukiman menjelaskan bahwa kurikulum tersebut mencakup berbagai disiplin ilmu seperti otomotif, teknik sepeda motor (TSM), body repair dan teknik mesin. “Lulusan kami tidak hanya siap mengajar di sekolah-sekolah kejuruan, tetapi juga mampu berkontribusi di industri otomotif yang terus berkembang di wilayah ini,” kata Sukiman.
Di era industri 4.0, penguasaan teknologi menjadi faktor krusial. Program Studi Pendidikan Vokasional dan Teknologi Otomotif IKIP PGRI Kaltim menempatkan teknologi sebagai inti dari kurikulumnya. “Lulusan perlu memiliki keterampilan yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Program kami dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis dan teori yang relevan,” tegas Sukiman.
Sukiman, yang juga Kepala Sekolah SMKN 17 Samarinda, mendorong mahasiswa untuk tidak hanya berorientasi menjadi guru, tetapi juga memiliki jiwa wirausaha. “Kami ingin agar mereka berani memulai usaha sendiri di bidang otomotif. Dengan keberanian dan inovasi, mereka dapat membuka peluang baru dan berkontribusi pada perekonomian daerah,” tambahnya.
Melihat besarnya potensi yang ada, Sukiman mengajak seluruh siswa SMA dan SMK serta masyarakat untuk mempertimbangkan Program Studi Pendidikan Vokasional dan Teknologi Otomotif sebagai pilihan utama. “Pendidikan vokasional adalah kunci dalam mencetak tenaga terampil yang dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja. Kami mengajak seluruh orang tua dan masyarakat untuk mendukung anak-anak mereka memasuki program studi ini demi masa depan yang lebih baik,” tutupnya.
Dengan potensi yang besar dan kebutuhan yang mendesak di dunia otomotif, apalagi Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah mulai beroperasi, diharapkan semakin banyak siswa yang tertarik untuk memilih prodi ini, sehingga dapat mengatasi kekurangan tenaga pendidik di Kalimantan Timur dan meningkatkan kualitas pendidikan vokasional di daerah ini.