Insitekaltim, Kutai Barat — Suasana semarak menyelimuti Taman Budaya Sendawar, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, Sabtu, 21 Juni 2025 saat Gubernur Kalimantan Timur Dr H Rudy Mas’ud membuka secara resmi gelaran Pekan Daerah (Peda) XI Petani Nelayan Provinsi Kalimantan Timur. Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong dan tradisi penyambutan adat tepung tawar oleh masyarakat adat Dayak.
Gubernur bersama jajaran pejabat tinggi hadir dalam acara tersebut, termasuk Ketua DPRD Kaltim H Hasanuddin Mas’ud, para bupati dan wali kota se-Kaltim, serta pimpinan perangkat daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Rombongan juga disambut hangat oleh Bupati Kutai Barat Frederick Edwin beserta jajaran Forkopimda dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pertemuan rutin tiga tahunan, melainkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat solidaritas dan semangat gotong royong pelaku utama pangan, yakni petani, nelayan, peternak, pekebun, serta petugas penyuluh lapangan.
“Jadikan kegiatan ini sebagai simbol gerakan bersama menuju kebangkitan sektor pangan di Kalimantan Timur. Kita tidak lagi membangun pertanian dengan pola lama. Kita sedang menata masa depan dengan inovasi, kolaborasi, dan keberlanjutan,” ujarnya.
Ia mendorong seluruh masyarakat untuk memanfaatkan potensi lahan yang ada secara optimal. Pekarangan, kebun, kolam, dan lahan tidur diimbau agar diolah menjadi sumber kehidupan dan ketahanan pangan keluarga maupun komunitas.
“Lahan produktif adalah investasi masa depan. Kita perlu membangun kawasan sentra pangan berbasis masyarakat secara berkelanjutan,” katanya lagi.
Ia optimistis bahwa dari Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur dapat mengirimkan pesan kuat ke seluruh wilayah Indonesia bahwa daerah ini siap menjadi lumbung pangan yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing tinggi di tengah tekanan global.
Ketua Umum Panitia Peda XI yang juga Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Kaltim, Ujang Rachmat, dalam laporannya menyebutkan bahwa kegiatan Peda akan berlangsung selama sepekan, dari 21 hingga 27 Juni 2025. Total peserta mencapai 1.700 orang, terdiri atas petani, nelayan, pendamping, dan peninjau dari seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur.
“Sebanyak 231 rumah penduduk kami siapkan sebagai tempat pemondokan peserta, tersebar di dua kecamatan yakni Barong Tongkok dan Sekolaq Darat,” terang Ujang.
Peda XI kali ini mengusung tema “Tingkatkan Produksi dan Daya Saing Petani Nelayan Menuju Swasembada Pangan di Kalimantan Timur.” Tema tersebut dijabarkan dalam lima rangkaian kegiatan utama: upacara dan pemberian apresiasi, penguatan kepemimpinan dan kemandirian KTNA, pengembangan jaringan usaha dan informasi bisnis, pemanfaatan teknologi pertanian, serta studi banding ke berbagai sentra pangan lokal.
Selain itu, turut digelar pameran dan expo produk pertanian, perikanan, peternakan, serta kerajinan dari UMKM dan perajin lokal Kutai Barat. Ajang ini menjadi sarana promosi hasil karya anak daerah sekaligus wadah memperluas akses pasar bagi produk lokal.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kaltim, Wakil Bupati Kutai Barat Nanang Andriani, Ketua TP PKK kabupaten/kota se-Kaltim, Ketua KTNA Nasional dan daerah, serta tokoh masyarakat.
Melalui gelaran ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berharap muncul generasi petani dan nelayan muda yang inovatif dan tangguh dalam menghadapi tantangan zaman. Komitmen memperkuat sektor pangan diyakini menjadi bagian penting dari strategi pembangunan daerah yang adil, inklusif, dan berkelanjutan. (Adv/DiskominfoKaltim)
Editor: Sukri