Insitekaltim, Samarinda – Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) H Seno Aji mengungkapkan pihaknya akan terus berupaya dan optimis mampu memenuhi permintaan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman untuk menciptakan swasembada beras dalam waktu enam bulan ke depan.
Wagub Seno Aji mengaku akan memaksimalkan upaya menciptakan swasembada pangan khususnya beras dengan target enam bulan ke depan.
“Sesuai permintaan Pak Menteri Pertanian agar Kaltim bisa swasembada beras enam bulan ke depan. Kita akan gerak cepat untuk mewujudkannya,” tegas Wagub Seno Aji usai memimpin Rapat Koordinasi I Rencana Aksi Swasembada Beras Kaltim di Kantor Gubernur Kaltim, Kamis 15 Mei 2025.
Wagub Seno memaparkan, optimisme yang hadir bukan tanpa alasan. Dari luas wilayah Kaltim yang mencapai angka 127.346,92 km², Seno Aji melihat potensi besar swasembada beras melalui ketersediaan lahan untuk pengembangan beras di Kaltim.
“Kaltim itu luas, sumber daya alamnya melimpah. Maka ini menjadi kunci untuk menciptakan swasembada pangan, yaitu dengan ketersediaan lahan,” jelas Seno Aji.
Selanjutnya, Wagub Seno menyebutkan terkait target awal Kementerian Pertanian untuk Kaltim menciptakan swasembada pangan. Awalnya Kaltim diminta paling lambat dua tahun bisa swasembada beras. Kemudian dipercepat satu tahun.
“Sampai akhirnya ditargetkan hanya enam bulan ke depan,” sebutnya.
Dalam upaya mewujudkan arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Seno Aji mengajak berbagai pihak melakukan gerak cepat untuk mewujudkan itu. Dengan cara menetapkan area/lahan baru yang sudah teridentifikasi dengan baik.
Wagub Seno meminta setiap pekan ada pertemuan untuk pembahasan terkait rencana swasembada beras ini, sehingga diketahui progres yang sudah dicapai.
“Kami berharap minggu depan sudah ada lahan yang siap untuk persawahan aktif,” harapnya.
Target optimalisasi lahan yang akan dimanfaatkan untuk mewujudkan swasembada beras kurang lebih 50.000 hektare. Saat ini terhitung hanya 20.000 hektare yang aktif. Harapannya, 30.000 hektare bisa terwujud.
Sebagai informasi, lokasi yang menjadi fokus untuk mendukung ketersediaan lahan dari Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Kutai Timur dan Berau.
“Dari sejumlah daerah tersebut, optimalisasi lahan (oplah) segera dilakukan. Artinya, lahan yang dulu pernah jadi sawah, kini kita optimalisasi kembali,” jelasnya.
Cara lain juga dilakukan Pemprov Kaltim dengan ekstensifikasi lahan atau pembukaan lahan baru untuk jangka panjang. Karena, lahan yang ada merupakan kawasan hutan dan harus berizin kembali ke Kementerian Kehutanan.
“Menuju swasembada beras ini kita melibatkan sejumlah pihak, seperti PUPR, BWS, Dinas Pangan, kehutanan, kabupaten dan kota hingga TNI,” jelasnya.
Hadir Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekda Provinsi Kaltim Ujang Rachmat, Kepala Dinas PUPR AM Fitra Firnanda, Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Siti Farisyah Yana, Kasrem 091/ASN Kolonel Kav Rahyanto Edy Yunianto dan Kasiter Letkol Inf Aat Supriatna, perwakilan Dinas Kehutanan Kaltim, Petani Milenial, Petani Gemas dan KTNA Kaltim. (ADV/Diskominfokaltim)
Editor: Sukri