Insitekaltim,Samarinda – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur Nidya Listiyono mengungkapkan keprihatinannya terkait pelayanan Beasiswa Kaltim Tuntas. Ia menilai masih menyimpan masalah.
Nidya Listiyono menilai ada permasalahan dalam sistem pelayanan Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) yang perlu diperbaiki.
“Sebenarnya tidak ada yang krusial, cuma memang kita minta komunikasikan karena dinilainya banyak masalah sehingga sistem yang kemudian terkendala. Seperti enggak bisa dibuka link-nya, kadang-kadang masyarakat nanya, ini kapan pengumuman dan lain sebagainya. Ketika di calling dilempar sana dilempar sini,” ujarnya kepada awak media, Rabu (13/9/2023) di Gedung B DPRD Kaltim.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti kurangnya informasi yang memadai kepada masyarakat terkait Beasiswa Kaltim Tuntas, sehingga pelayanan BKT saat ini tidak begitu baik dan perlu diperbaiki.
“Menurut saya pelayanannya tidak begitu bagus, sehingga mungkin kalau memang enggak mampu ya diganti saja, supaya yang baru lebih fresh membentuk semacam komplain center yang kemudian ketika ada orang bertanya bisa diarahkan,” tambahnya.
Politisi Partai Golkar itu, mengungkapkan perlu ada tim khusus yang menangani keluhan masyarakat dan masalah terkait Beasiswa Kaltim Tuntas,
Hal ini akan membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.
“Beasiswa ini untuk anak-anak, kita suka tidak suka kita harus repot, kita harus mau repot. Kalau tidak mau repot, anda jangan duduk di situ,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mengajak semua pihak untuk mendukung program pendidikan dan yang tidak mendukung supaya tidak menghalangi.
“Kami akan mensupport untuk pendidikan, cuma kita minta orang-orang yang tidak mendukung, agar minggir,” jelasnya.
Selain itu, ia menekankan urgensi perhatian terhadap masalah Beasiswa Kaltim Tuntas dan berharap agar prosesnya dapat diperiksa dan dimonitor dengan baik.
“Hari ini saya sampaikan karena supaya ini jadi perhatian, dan pihak-pihak bagian beasiswa ini benar-benar dicek dan dimonitor, benar apa tidak prosesnya,” pungkasnya.