
Insitekaltim,Samarinda – Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Nidya Listiyono menyebut pelaksanaan Beasiswa Kalimantan Timur (BKT) kurang transparan dan minim informasi kepada masyarakat.
Ia mengungkap terjadi eror pada link pendaftaran dan kurangnya layanan call center yang dapat memberikan solusi kepada masyarakat.
“Kita mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat terkait pelaksanaan BKT. Masyarakat mengeluhkan adanya eror pada link pendaftaran dan mereka kesulitan mendapatkan informasi yang jelas,” ujar Nidya saat wawancara, Kamis (30/11/2023).
“Ketidaktersediaan call center sebagai sarana komunikasi membuat masyarakat sulit mendapatkan solusi terkait kendala yang mereka hadapi,” sambungnya.
Menurutnya, kebijakan pemberian beasiswa merupakan inisiatif positif untuk mendukung pendidikan. Namun, pelaksanaannya harus dijalankan secara transparan, efisien dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
“Dalam mendukung pendidikan, kita harus memastikan bahwa program beasiswa dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Kurangnya transparansi dan kesulitan teknis dalam pendaftaran bisa menjadi hambatan bagi mereka yang berhak mendapatkan manfaat dari program ini,” kata Nidya.
Politikus dari Partai Golkar ini juga menyoroti perlunya peningkatan komunikasi antara pihak penyelenggara dan masyarakat. Ia menekankan pentingnya menyediakan saluran komunikasi yang efektif.
“Kami meminta agar pemerintah daerah segera merilis informasi yang jelas terkait BKT, memperbaiki masalah teknis dan menyediakan saluran komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat. Hal ini agar program beasiswa dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat maksimal kepada para penerima beasiswa,” tandasnya.

