Insitekaltim,Samarinda – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Samarinda telah menyelesaikan Gerakan Posyandu Serentak pada 29 Juni 2024 lalu. Bayi balita berusia 0-5 tahun, ibu hamil dan calon pengantin (catin) merupakan sasarannya.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari salah satu langkah untuk mengetahui pergerakan angka stunting di Kota Samarinda dan sebagai langkah pencegahan bertambahnya kasus stunting baru dengan menyasar catin dan ibu hamil.
Dari Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sunarto menyebutkan partisipasi yang diharapkan minimal 95 persen, hanya mampu tercapai 63 persen.
Minimal pencapaian 95 persen tersebut diperlukan untuk mengetahui kevalidan data terkait angka stunting di daerah. Melihat nilai 63 persen tersebut, dapat diartikan kurangnya minat masyarakat ke posyandu.
“Sayangnya kunjungan serentak ke Posyandu ini di Samarinda baru mencapai 63%,” ucapnya dalam Bangga Kencana Ke-2 di Halaman Gor Segiri Samarinda.
Menurutnya, salah satu alasan mengapa rendahnya minat masyarakat ke posyandu adalah paradigma yang salah. Masyarakat hanya tahu bahwa memeriksakan anak mereka hanya sampai 12 bulan. Padahal disarankan untuk memeriksa anak hingga berusia lima tahun.
“Bayi balita itu masih bisa terpantau tumbuh kembangnya sampai usia 5 tahun,” jelasnya.
Tak hanya itu, kesadaran masyarakat terkait pentingnya pemeriksaan tumbuh kembang anak masih kurang. Sering kali para orang tua hanya memeriksa anak hanya saat si anak sakit atau terjadi hal yang salah dalam tumbuh kembangnya.
Padahal pencegahan dini terhadap tumbuh kembang anak sangat penting terutama saat anak masih dalam keadaan sehat atau tidak menunjukkan tanda-tanda kesakitan. Pemeriksaan di posyandu juga berfungsi menilai kebutuhan apa yang diperlukan anak.
Untuk itu, Sunarto mengungkapkan peningkatan kesadaran dan mengubah paradigma ini harus mendapat perhatian semua pihak. Tah hanya BKKBN, seluruh stakeholder, termasuk perangkat daerah juga sangat diperlukan.
“Padahal posyandu ini semua pemeriksaannya gratis ditanggung oleh pemerintah dan ini yang kita perlukan agar supaya kesadaran masyarakat itu meningkat,” tutupnya.