Insitekaltim, Pasuruan — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, mengapresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Pasuruan atas dukungannya terhadap program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), program kredit perumahan rakyat yang diharapkan mampu mewujudkan impian masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah layak.
Apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh Maruarar, atau yang akrab disapa Ara, usai menghadiri acara serah terima kunci rumah FLPP di Perumahan Grand Kencana Beji.
Dalam kesempatan itu, ia didampingi oleh Wakil Bupati Pasuruan, KH Shobih Asror
“Jujur, saya senang sekali berada di sini. Kepala daerahnya sangat kompak, pengembangnya bagus, banknya solid, dan permintaan rumahnya tinggi. Jadi perlu digas lagi, Pak Wabup. Mari kita cetak sejarah bersama-sama,” ujar Ara saat dikonfirmasi via WhatsApp, Kamis 16 Oktober 2025.
Menurut data yang diterimanya, terdapat sekitar 150 ribu warga atau 26 ribu keluarga di Kabupaten Pasuruan yang belum memiliki rumah. Ara menegaskan komitmennya untuk membantu pemerintah daerah mempercepat penyediaan rumah bagi masyarakat.
“Kalau membangun 1.000 rumah per tahun, butuh waktu 25 tahun. Tapi kalau 5.000 rumah per tahun, lima tahun saja cukup untuk menuntaskan semuanya. Saya siap bantu. Mari bersama-sama wujudkan Pasuruan tanpa keluarga yang tidak punya rumah,” tegasnya
Ara juga menyampaikan bahwa Kementerian PKP siap mengalokasikan kuota 5.000 unit FLPP pada tahun 2026. Ia berencana memulai tahap pertama sebanyak 2.000 unit di pertengahan tahun depan, dan sisanya di akhir tahun. Ia optimistis Pasuruan bisa menjadi daerah percontohan nasional.
“Kalau bisa, lima tahun ke depan, nol persen keluarga tanpa rumah. Pemerintah mendukung pengembangnya solid, dan permintaan pasar tinggi. Program ini adalah wujud nyata program Presiden Prabowo untuk rakyat,” imbuhnya
Dalam kesempatan itu, Menteri PKP juga meninjau langsung lingkungan perumahan dan rumah subsidi yang telah ditempati warga. Tercatat, 118 unit rumah subsidi di perumahan Grand Kencana Beji laku terjual hanya dalam dua bulan.
Wakil Bupati Pasuruan, KH Shobih Asrori, menegaskan kesiapan Pemkab Pasuruan untuk menjalankan amanah Menteri PKP. Ia menyebut berbagai instrumen pendukung tengah disiapkan, mulai dari regulasi, penyediaan lahan, hingga kolaborasi dengan pengembangan.
“Prinsipnya, kalau menyangkut program Presiden atau program pusat, kami akan berusaha maksimal menjalankannya di daerah. Termasuk program rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ini,” ujarnya.
Sebagai bentuk komitmen, Pemkab Pasuruan telah menyiapkan Peraturan Bupati (Perbup) yang memudahkan pelaksanaan program ini, seperti pembebasan retribusi PBG, pembebasan BPHTB, serta pendataan MBR.
“Bagi penerima manfaat, saya ucapkan selamat. Semoga rumah ini menjadi tempat kebahagiaan dan harapan baru untuk kesejahteraan keluarga,” tambahnya.
Wabup juga melaporkan bahwa pada tahun 2025, akan dibangun 157 kompleks perumahan oleh 111 pengembang di Kabupaten Pasuruan, dengan 77 di antaranya diperuntukkan bagi MBR. Bahkan, beberapa pengembang telah menyatakan minat membangun perumahan khusus untuk AS.
Kebahagiaan terpancar dari wajah para penerima rumah subsidi. Salah satunya, Sri Sultonia, seorang sales produk susu, yang kini memiliki rumah impiannya berkat program FLP
“Senang sekali, Pak. Rumahnya bagus. Alhamdulillah saya bisa punya rumah sendiri,” ucap Sri har
Hal serupa disampaikan Fajar Bima Restu, seorang pengemudi ojek online. “Gaji saya sekitar Rp3–4 juta per bulan. Kalau tidak ada program ini, punya rumah cuma mimpi. Tapi sekarang, mimpi itu jadi kenyataan,” katanya.
Sementara itu, Sari, seorang perawat RSUD Bangil, merasa bersyukur karena kini tinggal dekat tempat kerja. “Jarak ke rumah sakit cuma 10–15 menit, dan angsurannya juga terjangkau,” tutupnya dengan senyum.