Insitekaltim,Samarinda – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Samarinda menggelar Sosialisasi Pendidikan Politik dengan mengundang milenial dan Generasi Z di lingkup SMA dan universitas di Samarinda di Ballroom Grand Kartika Samarinda, Rabu (19/6/2024).

Kegiatan bertajuk “Kepedulian Milenial Terhadap Pesta Demokrasi Memberikan Dampak Positif Pelaksanaan Pilkada 2024”, ini menghadirkan 120 peserta yang merupakan generasi muda dan 10 perwakilan partai politik. Hadir juga Kepala Badan Kesbangpol Samarinda Sucipto Wasis dan jajaran Kesbangpol Samarinda.
Dalam kesempatan itu, Wasis menyebutkan bahwa kegiatan tersebut sebagai bagian untuk menyukseskan pesta demokrasi di daerah dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta wali kota dan wakil wali kota yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang.
Peran para partisipan yang merupakan anak muda diyakini Wasis mampu menjadi seorang influencer atau tonggak dalam menggerakkan anak muda lainnya melalui pendekatan dalam bidang masing-masing. Ada yang melalui pertemanan, komunitas dan paling penting melalui media sosial mereka.
Anak muda dengan energi yang membara dan cerdas secara digital dirasa mampu membantu mereka dalam menyebarkan informasi terkait pilkada yang tidak lama lagi akan dihadapi.
“Kami mohon kiranya yang kami hadirkan dapat membantu kami. Peran anak muda ini energik dan pergaulan yang cukup mudah melalui sosial media jadi nanti tanggal 27 November ayo kita ajak datang ke TPS, komunitas anda, teman bergaul dan teman,” kata Wasis.
Banyak pihak masih memandang kemampuan anak muda sebelah mata. Salah satu yang sering menjadi pandangan negatifnya adalah hanya mampu berdemo. Wasis melihat potensi energi “berdemo” ini sebagai peluang.
Peluang ini berupa kemampuan vokal anak muda untuk menggaet simpati anak muda lain. Maka itu, Wasis meminta agar para partisipan secara aktif melibatkan kemampuan vokal dan media sosial mereka untuk mempengaruhi lingkungan pergaulan di sekitarnya agar mau memilih pemimpin masa depan dalam Pilkada 2024.
Berpartisipasi dalam pemilu dan pilkada merupakan suatu kewajiban yang akan diganjar pahala. Wasis menjelaskan seorang warga negara Indonesia wajib ikut berpartisipasi dalam memilih pemimpinnya dan ketika tunai melaksanakan kewajiban pasti akan berganjar pahala.
“Jangan hanya demo, tapi suara ini bisa disampaikan melalui partisipasi berpolitik. Memilih pemimpin adalah ibadah dan berpahala,” jelasnya.
Sosialisasi kesadaran politik ini memberikan informasi terkait pentingnya politik bagi setiap sisi dan segi kehidupan. Memilih pemimpin yang berkualitas sesuai dengan hati nurani akan berdampak signifikan terhadap seluk-beluk kehidupan para partisipan dan nasib para generasi bangsa selanjutnya.
Wasis berharap istilah kongko-kongko alias nongkrong ala anak muda nantinya dapat diisi dengan penyebarluasan informasi terkait politik dan cara memilih pemimpin yang berkualitas guna menuju ke arah pembangunan bangsa yang lebih baik.
“Tidak ada artinya kita kongko-kongko mending juga bantu pemerintah untuk sebarkan informasi “ayo ke TPS, memilih itu keren”, yang diundang tidak sembarang tapi pilihan, keluarkan kemampuan anda dengan keahlian masing-masing,” tutupnya.
Kegiatan itu menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Sucipto Wasis, Kepala Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Kota Samarinda Syaparuddin, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda Firman Hidayat dan akademisi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Elvyani NH Gaffar.