
Reporter : Nanda – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Dinas Perindustrian dan Perdagangan menggelar rapat dengan Dinas Ketahanan Pangan di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kutim, Selasa (24/3/2020). Rapat tersebut membahas mengenai akan ketersediaan pangan di Kabupaten Kutai Timur. Dengan memperlihatkan data produksi maupun data stok barang kebutuhan pokok.
Kepala Dinas Perindag Kutim, Zaini meminta kepada masyarakat Kutai Timur, untuk tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan bahan pangan di Kutai Timur. Dimana dikabarkan gula pasir langka di pasar-pasar tradisional maupun mini market. Sedangkan dari data yang dikoordinakasikan oleh Disperindag Kutim, ketersediaan gula pasir mencapai angka 96 ton. Dengan hitung-hitungan konsumsi perkapita/minggu sebesar 0,18 ton dan kebutuhan mingguan mencapai 70,05 ton, maka masih ada stok sebesar 26 ton gula pasir di Kutim.
Dikatakan oleh Zaini, bahwa pembahasan yang dilakukan dua instansi yang berkaitan erat dengan keamanan ketahanan ketersedian bahan pokok di Kutim, hingga minggu ketiga di bulan Maret 2020, dari dua belas item bahan pokok kondisinya aman terkendali, sehingga dengan adanya pemaparan ini warga tidak perlu khawatir dan pedagang tidak boleh seenaknya menaikkan harga pada item-item yang disebutkan.
“Mulai dari beras (premium, medium, termurah) untuk produksi mencapai angka 561,19 ton dengan stok sebanyak 584 ton dan jumlah total 1.145,19 ton. Dimana neraca kebutuhan dalam perminggunya 569,01 ton, maka masih ada stok cadangan sebesar 576,18 ton beras,” terangnya.
Sementara itu, Kadis Ketahanan Pangan Sumarjana, mengatakan salah-satu tugas dinasnya adalah untuk menyampaikan ketersedian pangan di daerah. Berbicara ketersedian pangan tidak hanya bicara soal ketersedian stok pangan dipasaran, namun juga soal ketersedian produksi bahan pangan tersebut. Data-data produksi didapatkan dari Dinas Pertanian dan data stok tentu dari Disperindag.
“Kemudian dihitung berdasarkan neraca kebutuhan pangan perkapita perminggu, dan kemudian dikalikan dengan jumlah penduduk secara keseluruhan dan didapatkan kebutuhan penduduk secara keseluruhan perminggunya,”ungkapnya.
“Kita membahas 12 item kebutuhan pangan. Ada yang bisa diproduksi di wilayah kita sendiri, ada pula yang didatangkan dari daerah lain. Untuk tepung terigu jumlah ketersedian sebesar 46 ton, kebutuhan perminggu 28,23 ton dan masih ada surplus 17,77 ton. Ketersedian sebesar 186,52 ton, kebutuhan perminggu 162 ton dan surplus sebesar 24,50 ton, cabai merah, keriting hingga besar, Kutim memiliki ketersedian sebesar 37,92 ton dengan surplus 8,67 ton. Sedangkan cabe rawit merah ketersedian mencapai 28,78 ton dan surplus 2,96 ton,” terangnya.
Adapun ketersedian bawang merah sebesar 26,78 ton dan surplus sebesar 1,94 ton, bawang putih ketersediannya 16,85 ton dan surplus 1,29 ton. Daging ayam ras ketersedian sebesar 75,81 ton dan surplus sebesar 4 ton. Daging sapi ketersediannya sebesar 20,05 ton dan surplus sebesar 2 ton, untuk minyak goreng ketersedian sebesar 86,40 ton dan surplus sebesar 1 ton. Dimana untuk telur ayam ras ketersedian mencapai 241,79 ton.