Insitekaltim,Sangatta – Maraknya kasus bullying di beberapa wilayah, turut menjadi perhatian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim), terkhusus Kepala Disdikbud Mulyono.
Mulyono melihat, kasus perundungan ini merupakan kasus global, banyak pihak yang harus terlibat dalam menangani masalah ini, baik pihak yang ada dirumah maupun disekolah, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).
“Ini adalah kasus global yang memang perlu perhatian lebih, dan kita gabisa hanya bergerak sendiri, perlu peran dari berbagai pihak,” ungkapnya saat diwawancarai di Kantor Disdikbud Kutim Kamis (19/10/2023).
“Tapi jika kita berbicara peran di instansi pendidikan, bimbingan konseling (BK) memiliki peran paling penting, terlepas guru lain pun tidak boleh angkat tangan,” sambungnya.
Pembinaan kesiswaan terdapat di BK maka dari itu Mulyono mengadakan pelatihan khusus untuk guru bimbingan konseling sebagai upaya untuk menciptakan guru-guru yang kompeten dalam menyelesaikan permasalahan disekolah terutama kasus perundungan.
“BK itu sebagai pemegang akreditasi, maka dari itu kami adakan pelatihan khusus untuk mereka, sebagaimana upaya menciptakan guru yang kompeten,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mulyono menegaskan bahwa yang terpenting peran pemerintah hadir dan memberikan respon yang nyata.
“Kasus perundungan ini tidak bisa di anggap tidak ada, sekalipun tingkat kasus di Kutim sendiri kecil. Namun yang terpenting adalah peran pemerintah yang siap untuk hadir dalam memberikan respon nyara,” pungkasnya.