
Insitekaltim,Samarinda – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda Samri Shaputra mengingatkan pentingnya konsistensi dalam menanggulangi praktik politik uang yang masih merajalela.
Samri menyebutkan bahwa seringkali terjadi kontradiktif, di mana banyak pihak mengimbau untuk menghindari politik uang, namun terlibat secara langsung sebagai pelaku.
“Iya, itu dia. Banyak yang munafik sekarang ini. Mereka mengimbau agar tidak melakukan politik uang, tapi justru mereka sendiri menjadi pelaku utama politik uang,” ketus Samri, Selasa (20/2/2024).
Ia menegaskan bahwa sulit untuk menilai dari partai mana praktik money politic berasal, namun penting untuk diingat bahwa yang mengimbau untuk tidak melakukan politik uang mungkin justru berada di baris terdepan melakukan praktik tersebut.
“Makanya, serba sulit itu. Kita mau bersikap bersih, tapi pada kenyataannya, kondisi saat ini tidak ada yang bersih, termasuk saya pribadi juga mengakui itu. Tapi maksud kami, jangan ada yang merasa paling bersih. Kalau kita kotor, kita harus mengakui bahwa semua melakukan hal yang dilarang,” tambahnya.
Selain itu, Samri menegaskan perlu konsistensi antara ucapan dan tindakan dalam menanggulangi praktik politik uang.
“Orang yang memberikan imbauan untuk bersih harus konsisten dengan ucapannya. Jangan kemudian mengatakan di depan publik bahwa kita harus bersih, tapi pada kenyataannya, dia sendiri yang melakukan hal yang paling kotor,” ungkapnya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga menekankan pentingnya kompetisi politik yang sehat, di mana pesaing bersaing berdasarkan gagasan dan visi, bukan dengan politik uang.
“Pada intinya, semua pihak seharusnya memberikan sesuatu kepada masyarakat, tapi harus konsisten dengan prinsip bersih. Jangan melakukan hal yang dilarang. Kita harus berjuang dengan gagasan, bukan dengan politik uang,” pungkasnya.