
Insitekaltim,Sangatta – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus menggencarkan sosialisasi program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) sebagai upaya gerak sadar pangan masyarakat.
Sosialisasi B2SA merupakan salah satu tindakan promosi pemenuhan gizi sehari-hari dengan diambil dari hasil pangan pekarangan seperti umbi-umbian dan kacang-kacangan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan M Alfian melalui Kepala Bidang Konsumsi dan Peaneragaman Mu’min mengatakan saat ini tingkat konsumsi beras atau nasi lebih tinggi dari pada umbi-umbian untuk pemenuhan karbohidrat.
Orientasi ini berubah diperkirakan mulai berlangsung sejak tahun awal 2000-an, sehingga makanan umbi-umbian sebagai makanan selingan.
“Sekarang kalau tak makan nasi itu tidak kenyang, sementara sama saja dengan kita konsumsi umbi-umbian,” kata Mu’min kepada Insitekaltim, Sabtu (10/6/2023).
Masyarakat diharapkan mampu menerapkan pola konsumsi pangan beragam bergizi seimbang dan aman yang dilakukan secara bertahap untuk mengubah pola kebiasaan konsumsi.
Hal ini berdasarkan instruksi pemerintah pusat dimana daerah berkewajiban mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan dengan membudayakan pola konsumsi pangan yang B2SA.
“Kita terus menggencarkan sosialisasi B2SA sesuai dengan arahan pusat. Disamping itu kita juga mengarahkan masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan untuk tanaman sayuran-sayuran,” tuturnya.
B2SA mempunyai program melalui PKK dimana ibu-ibu dilatih untuk merancang makanan konsumsi yang beragam dan beberapa kali Kutim pun menyabet juara satu tingkat provinsi.
“Yang ikut lomba di provinsi adalah yang menjuarai lomba B2SA di Kutim dan beberapa tahun kemarin kita juara satu,” jelasnya.
Pihaknya bersama PKK Kutim berupaya agar tahun ini Kutim kembali mengejar prestasi tersebut dengan melakukan pelatihan sosialisasi kepada peserta tentang apa itu B2SA.
“Kami selalu mendukung dan mendampingi ibu-ibu PKK apapun yang dibutuhkan kita siap support,” tandasnya.