Reporter: Syifa – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Pernah mengenyam kekalahan yang pahit, Mahyudin berharap pasangan bakal calon Mahyunadi-Lulu Kinsu (MaKin) tidak merasakan hal yang sama.
Wakil Ketua DPD RI Mahyudin kisahkan pengalamannya saat kalah dalam kompetisi politik memperebutkan kursi bupati Kutai Timur dalam gelaran Silaturahmi Religi Srikandi Makin sabtu siang (19/9/2020).
“Tahun 2006, Saya mencalonkan diri menjadi bupati, dan kalah. Saat itu semua Tim Sukses datang ke rumah saya dengan menangis. Mungkin saat itu kita berniat baik, tapi oleh Allah SWT belum diijinkan. Sehingga kita hanya bersabar,” tuturnya.
Mahyudin mengaku akibat dari kekalahannya, ia berhijrah bersama keluarga ke Jakarta untuk menata kembali kehidupan yang sempat berantakan di Kutai Timur.
“Pengalaman ini sangat tidak nyaman bagi saya. Jadi, pengalaman ini tidak boleh terulang pada Mahyunadi-Kinsu, dan tidak boleh juga terulang kepada ibu-ibu semua,” harapnya.
Sebagai kakak kandung dari Mahyunadi, Mahyudin menaruh banyak harapan kepada adiknya untuk bisa memberikan perubahan untuk Kutai Timur yang lebih baik.
Akan tetapi harapan untuk perubahan ini tentunya tidak bisa terwujud tanpa dukungan dari masyarakat Kutai Timur.
“Masyarakat Kutai Timur khususnya pendukung Mahyunadi-Kinsu, semuanya harus menjadi agen-agen perubahan yang berjuang untuk memenangkan Makin untuk memenuhi harapan kita,” ujarnya.
Mahyudin juga berharap, pendukung setia Mahyunadi-Kinsu (MaKin) untuk bersama-sama berjuang memenangkan MaKin agar niatan baik MaKin untuk perubahan Kutai Timur dapat terlaksana.
“Kita ingin Kutai Timur yang lebih baik daripada sekarang, makanya kita tidak cukup hanya dengan menata kembali Kutai Timur. Kita perlu perubahan,” pungkasnya.