
Insitekaltim,Sangatta – Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman membuka Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2024 sebagai langkah penting dalam memastikan proses pemilihan umum berlangsung tanpa konflik.
“Yang paling riskan itu jangan kampanye di rumah-rumah ibadah. Oleh karenanya FKUB perlu menyampaikan ini, ” ucapnya di Hotel Royal Victoria, Rabu (25/10/2023).
“Saya menilainya positif anjuran ini supaya tidak ada gesekan di Lapangan nantinya,” tambahnya.
Menurutnya, organisasi seperti Forkopimda di tingkat provinsi dan kabupaten/kota telah melakukan deklarasi serupa.
Selain itu, Ardiansyah juga menggarisbawahi peran politik identitas dalam kehidupan politik, karena itu jati diri bangsa. Tetapi rajutannya mendorong persatuan dan kedamaian di Indonesia.
“Jangan sampai nanti seperti yang terjadi di Australia, Suku Aborigin itu penduduk asli tapi tidak diakui pemerintah. Nah ini yang tidak kita inginkan,” jelasnya.
“Kita di Indonesia bersyukur dengan banyaknya suku di Indonesia semua diakui. Sehingga terkait apakah itu politik identitas ya itulah bunga-bunga di lapangan jangan sampai mengganggu persatuan dan kesatuan,” tandasnya.
Deklarasi ini menjadi titik penting untuk persiapan menuju pemilu yang akan datang. Hal ini menegaskan tekad bersama dalam menjaga keamanan, kesejahteraan, dan menyatukan masyarakat Kutim.
“Seluruh pihak juga sepakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam rangka menciptakan Kutai Timur yang aman, rukun, dan damai ketika menghadapi Pemilu serentak tahun 2024,” pungkasnya.