Insitekaltim,Sangatta – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) miliki potensi besar sebagai daerah penghasil tanaman hortikultura bawang merah terbesar di Kaltim. Ini terbukti dari tingginya hasil panen petani bawang di Kutim.
Di Kecamatan Rantau Pulung, petani bisa memanen bawang merah hingga 1,5 ton hingga menghasilkan omzet sekitar Rp45 juta per sekali panen.
Ketua DPRD Kutim Joni mengatakan besar hasil panen seluas kurang lebih 2 hektare tersebut bisa saja lebih jika menggunakan bibit unggul atau benih bersertifikat. Sebab berdasarkan hasil pemantauannya saat mendampingi Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman kala melakukan kunjungan kerja di Rantau Pulung, Sabtu (26/8/2023) kemarin, menunjukkan bawang merah yang dihasilkan tergolong kerdil dan kurang berkembang.
Faktornya, karena petani menggunakan bawang lokal, sehingga tumbuh anakan bawang pun tidak merata dan maksimal sehingga memengaruhi hasil panen.
“Hanya beberapa biji saja, seharusnya lebih dari 8 jika subur,” ujarnya kepada Insitekaltim saat dihubungi lewat panggilan telepon, Senin (28/8/2023).
Sementara itu, kerdilnya hasil tanaman bawang karena penggunaan lahan yang terlalu sering selama 8 tahun, sehingga dibutuhkan peremajaan humus termasuk tersedia pupuk untuk tanaman bawang merah.
Maka dari itu dirinya berharap, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim bisa memfasilitasi ketersediaan bibit unggul serta pupuk untuk petani bawang merah.
“Kemarin janjinya di APBD-P Kutim tahun ini. Harapannya bisa terealisasi,” pungkasnya.