
Reporter: Nada – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur (DPRD Kaltim) akan dorong anak PT Kaltim Bina Konstruksi (KBK) yang merupakan anak Perusahaan Daerah Melati Bhakti Satya (Perusda MBS) untuk jadi Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda) dan pisah dari MBS.
Hal ini disampaikan langsung oleh anggota Komisi II DPRD Kaltim Sutomo Jabir.
“Maksud saya kemarin ketika rapat dengar pendapat, saya meminta dipaparkan dulu rencana bisnisnya, kan banyak peluang untuk Pemprov Kaltim terlibat, misalkan pembangunan jalan tol Balsam kita hanya jadi penonton saja,” ungkapnya yang dihubungi via telepon seluler, Rabu (12/2/2020).
Ia mengatakan kedepan akan ada rencana pembangunan jembatan Balikpapan-Penajam.
“Saat ini sedang dalam tahap lelang investasi setelah itu akan dilanjutkan lelang proyek,” katanya.
Ia menegaskan dalam proyek-proyek besar Pemprov Kaltim bisa saja terlibat.
“Tapikan tidak bisa terlibat langsung harus melalui perusda. Persoalan sekarang PT KBK kurang energik karena ini masih dibawah MBS, sehingga tidak bisa berbuat banyak,” tambahnya.
Ia menyampaikan bahwa Komisi II meminta agar rencana tersebut dimatangkan terlebih dahulu.
“Tapi kalau memang tidak sanggup lebih baik dibubarkan saja. Kalau dari pihak PT KBK ternyata sudah memeliki beberapa rencana, namun terhambat karena masih berada dibawah MBS,” lugasnya.
Terkait wacana tersebut, Sutomo Jabir menyatakan bahwa Komisi II belum mengkaji lagi secara mendalam.
“Saya sangat menyanyangkan jika kondisi perusda-perusda kita sakit semua, sementara mega proyek akan terus berdatangan ke Kaltim. Peluang terbuka lebar hanya saja mungkin personil yang mengurus perusda ini yang bermasalah. Kalau perlu ada pergantian direksi ya harus segera dilakukan,” pintanya.
Sutomo Jabir menegaskan proses menuju pendirian perseroda itu harus ada perda pembetukan perseroda, setelah itu perda terkait penyertaan modal, berapa modal yang ingin kita kucurkan, memang harus melalui beberapa tahap.
“Untuk sekarang kita masih fokus mengevaluasi seluruh perusda yang ada, yang masih berpotensi akan kita sama-sama carikan solusinya, yang dirasa tidak berpotensi kita akan tutup saja,” lanjutnya.
Menurutnya, PT KBK termasuk perusda yang mempunyai potensi untuk bisa meningkatkan PAD Kaltim.
“Semua kembali ke mereka kalau tidak mampu kita akan berpikir mencari peluang perusda yang lain, yang kami pikirkan bagaimana mencari peluang-peluang agar PAD bisa meningkat, bukan hanya berharap dari dana bagi hasil aja,” pungkasnya.