Insitekaltim,Samarinda – Sebuah akun instagram bernama mood.jakarta tengah viral setelah membagikan sebuah postingan yang diduga adanya seorang khatib yang membahas adanya kecurangan hasil Pemilu 2024 di khotbah salat Id.
Dalam rekaman video amatir pengguna instagram, nampak para jemaah yang melaksanakan salat Id di Lapangan Tamanan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meninggalkan lokasi sebelum selesainya khotbah.
Postingan tersebut dibagikan beberapa jam lalu pada Jumat (12/4/2024) dan telah mendapatkan suka atau like sebanyak 35.713 orang. Bahkan kolom komentar tersebut penuh dengan beragam reaksi dari warga net hingga mencapai 3.905 komentar.
Dalam video itu, khatib menyebutkan bahwa indikasi kecurangan yang terjadi di Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi terburuk sepanjang sejarah berdirinya Indonesia.
Seolah menyalahkan Presiden RI Joko Widodo, sang khatib mengaku banyak pihak yang kecewa akan sikap orang nomor satu di Indonesia yang seakan ikut terlibat dalam masalah dugaan pelanggaran yang disusun secara sistematis dan masif.
“Kecurangan dalam pemilu yang dinilai banyak pihak yang terburuk dalam sejarah Indonesia. Ironisnya problematika pelanggaran pemilu yang sering disebut terjadi secara terstruktur sistematis dan masif terjadi justru terkait dengan perilaku Joko Widodo sebagai Presiden RI sebagaimana yang tersebar luas di media sosial dan surat kabar,” ujar khatib dalam potongan video viral itu.
Khatib itu melanjutkan pemilihan pemimpin Indonesia lima tahun ke depan itu telah tercoreng atas dugaan ketidaktransparanan, tidak jujur dan tidak adil yang disebabkan oleh para tokoh berpengaruh di negeri tercinta.
“Pemilihan umum yang seharusnya dilaksanakan dengan transparan malah tercoreng tidak jujur tidak adil tidak transparan apalagi justru itu dimulai dari tokoh kita maka rusaklah pemilu yang kita jalani,” lanjutnya.
Warganet menduga-duga khatib tersebut bukanlah pemilih dari pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua. Sebab khatib itu menyebutkan terkait tengah menunggu proses peradilan sengketa Pemilu 2024 oleh Mahkamah Konstitusi.
“Bahkan hingga kini kita masih harus menunggu proses peradilan sengketa pemilu. Semoga saja keputusan yang ditunggu oleh banyak pihak mampu memberi kepuasan pada masyarakat luas,” tegas si khatib.
Melihat video viral itu, para netizen turut berkomentar. Salah satu akun instagram m.tribuananugraha sampai dibuat heran dan bertanya “yang membubarkan diri salatnya sah tidak? Karena kan fiqihnya mendengarkan ceramah termasuk bagian dalam salatnya.
Seolah setuju dengan para jemaah yang berbondong-bondong meninggalkan tempat, akun instagram bernama ajax3624 menjawab “itu kampanye bukan ceramah”.
Beberapa warganet juga terlihat mengomentari postingan tersebut dan setuju bahwa ceramah berbau politik sangat mengganggu dan menghilangkan makna Idulfitri.
Bahkan akun Instagram buntje_harbunangin sampai meminta Menteri Agama RI untuk secara ketat menyeleksi dan memberikan pelatihan ulang bagi siapapun yang hendak melaksanakan tugas sebagai khatib agar mampu berdakwah sesuai ajaran Islam yang damai.
Ada juga reaksi dari pengguna instagram lain yang mengungkapkan bahwa warga Indonesia sudah lebih pintar dalam hal memfilter adanya ujaran kebencian dan mampu membedakan antara urusan agama dan politik.
“Rakyat dah pintar. Agama ya agama, politik ya politik, beda hukum tidak bisa lepas dari agama,” ujar akun callme.daaaaa.
Momentum Hari Raya Idulfitri merupakan hari kemenangan bagi setiap muslim setelah berjuang melawan hawa nafsu. Alangkah bijaknya apabila pihak-pihak tertentu mampu menanggalkan kepentingan pribadi agar suasana silaturahmi tidak tercoreng.