
Insitekaltim,Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda Sri Puji Astuti menggarisbawahi bahwa masalah stunting tidak hanya berkaitan dengan kesehatan, tetapi juga memiliki dimensi sosial dan ekonomi yang penting.
Menurutnya, penyebab stunting dapat bervariasi, termasuk kesehatan yang tidak terjamin, masalah sosial, dan kendala ekonomi yang dihadapi oleh keluarga miskin atau keluarga yang kurang memahami gizi.
Dalam upayanya untuk mengatasi masalah ini, Sri Puji Astuti menekankan pentingnya kolaborasi antarsektor dan partisipasi semua pihak.
“Kunci utama dalam mengatasi stunting adalah ketahanan ekonomi. Apabila fondasi ekonomi dalam sebuah keluarga kuat, maka pernikahan dini dan stunting dapat dicegah,” tegasnya pada Hari Rabies Sedunia di Halaman Museum Kota Samarinda, Sabtu (7/10/2023).
Selain itu, ia mencatat bahwa pernikahan dini sering kali muncul sebagai dampak dari masalah sosial dan global yang kompleks.
Oleh karena itu, untuk mengatasi stunting dan permasalahan terkaitnya, kolaborasi erat antara pemerintah, masyarakat, LSM, dan pengusaha sangat diperlukan.
“Ketahanan pangan dan ketahanan keluarga harus menjadi prioritas bersama dan dikerjakan oleh berbagai pihak. Semua harus berkolaborasi untuk menciptakan solusi yang komprehensif,” jelasnya.
Sri Puji Astuti juga mengundang pemerintah dan penduduk Kota Samarinda untuk bersama-sama berupaya menangani masalah stunting dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan keluarga.
Diharapkan dengan kerja sama antarsektor akan menjadi faktor penting dalam menangani tantangan yang rumit ini dan menjamin masa depan yang lebih positif untuk generasi yang akan datang.

