Insitekaltim,Samarinda – Sebanyak 176 ribu siswa dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK, hingga mahasiswa di Kalimantan Timur (Kaltim) telah menerima bantuan pendidikan melalui program Beasiswa Kaltim yang telah diluncurkan sejak tahun 2019.
Meskipun demikian, belum semua warga usia sekolah dan mahasiswa terdaftar sebagai penerima Beasiswa Kaltim. Banyak di antara mereka yang tinggal di daerah pedalaman atau daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan internet.
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi mengungkapkan bahwa keterbatasan ini telah menghambat warga untuk mendapatkan informasi tentang Beasiswa Kaltim.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa kendala tersebut harus segera diatasi dengan tujuan agar anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Ketersediaan akses bagi penerima beasiswa perlu diperluas. Sebab, tidak semua daerah di Kaltim memiliki akses internet yang memadai. Ini adalah tantangan dan perlu meningkatkan upaya dalam penyebaran informasi,” ujar Akhmed Reza Fachlevi baru-baru ini.
Selain perluasan akses informasi, Reza juga meminta peningkatan alokasi anggaran untuk Beasiswa Kaltim, mengingat dana yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim masih belum mencukupi kebutuhan pendidikan masyarakat.
“Kami akan terus memberikan dukungan agar jumlah penerima beasiswa dapat ditingkatkan, dan besaran beasiswa juga dapat ditingkatkan,” ungkapnya.
Kendati demikian, Reza mengapresiasi program Beasiswa Kaltim yang telah berjalan selama empat tahun terakhir. Menurutnya, program ini telah memberikan dampak positif bagi pelajar dan mahasiswa di Kaltim.
Maka, ia memberikan dukungan untuk kelanjutan program Beasiswa Kaltim karena meyakini bahwa program ini berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kaltim.
“Sejak 2019 hingga 2023, lebih dari 176 ribu penerima manfaat beasiswa telah menerima dukungan dari Pemprov Kaltim,” tutur Reza.