
Insitekaltim,Samarinda – Indonesia memasuki babak baru dalam sejarahnya dengan kepindahan Kantor Presiden ke Ibu Kota Nusantara (IKN) yang baru di Istana Garuda. Langkah besar ini bukan hanya sekadar pemindahan administratif, tetapi juga simbol kemajuan dan harapan baru bagi seluruh rakyat Indonesia.
Gagasan untuk memindahkan ibu kota negara sudah lama dibahas di Indonesia. Kota Jakarta, sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi, sudah terlalu padat dan mengalami banyak masalah seperti banjir, kemacetan dan polusi. Oleh karena itu, diperlukan lokasi baru yang dapat menampung berbagai aktivitas pemerintahan dengan lebih efisien dan berkelanjutan. Pemilihan lokasi di Kalimantan Timur ini didasarkan pada berbagai pertimbangan strategis, termasuk geografis, ekonomis dan lingkungan.
Proses pembangunan IKN tidaklah mudah dan memerlukan waktu yang cukup panjang. Berbagai persiapan infrastruktur dasar seperti instalasi air dan listrik sempat menjadi perhatian utama. Namun, beberapa hari sebelum kepindahan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI memastikan bahwa semua instalasi tersebut sudah siap dan aman digunakan.
Pada 29 Juli 2024, Presiden Joko Widodo resmi berkantor di IKN, menandai dimulainya era baru Indonesia. Meski pada malam pertama di istana baru Presiden Joko Widodo merasa sedikit kurang nyenyak.
“Kita juga kalau pindah ke rumah baru kan mungkin kita tidak langsung nyenyak,” ujar Abdul Khairin, Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda saat ditemui di Kantor DPRD Kota Samarinda, Kamis (1/8/2024).
Dengan berfungsinya kantor baru ini, harapan besar pun disematkan kepada IKN. Abdul Khairin berharap agar perkembangan positif ini tidak hanya berhenti di kawasan istana, tetapi juga merambah ke titik-titik lainnya di IKN.
“Kami berharap agar poin positif ini bisa terus berkelanjutan. Tidak hanya di kawasan istana tetapi juga di titik-titik berikutnya terus berlanjut dengan baik,” tambahnya.
Pembangunan IKN diperkirakan akan memakan waktu hingga 30 tahun untuk benar-benar tuntas. Hal ini, menurut Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto, adalah waktu yang realistis mengingat besarnya skala proyek ini. Namun, optimisme tetap tinggi.
“Artinya, apapun yang terjadi hari ini sebagai warga negara, kita mengucap selamat dan berharap HUT 17 Agustus nanti sesuai target,” tutur Khairin.
Selain kepindahan fisik, beberapa menteri juga telah mulai berkantor di IKN. Abdul Khairin juga berharap pertemuan Presiden dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kaltim pada Selasa (30/7/2024) lalu, dapat menunjukkan adanya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung pembangunan IKN.
“Mudah-mudahan dari pertemuan itu banyak hal yang bisa menjadi manfaat bagi rakyat Indonesia,” harap Khairin.
Kepindahan Kantor Presiden ke IKN adalah sebuah langkah monumental yang membawa banyak harapan. Meskipun perjalanan masih panjang dan penuh tantangan, optimisme dan dukungan dari berbagai pihak menjadi modal kuat untuk menjadikan IKN sebagai simbol kemajuan Indonesia yang berkelanjutan. Masyarakat Samarinda dan seluruh Indonesia menyambut baik langkah ini dan berharap agar proses pembangunan terus berjalan lancar demi kemajuan bersama.
Khusus bagi warga Kota Samarinda, Khairin menekankan pentingnya dampak positif yang diharapkan dari IKN. “Kami berharap agar IKN betul-betul memberi dampak positif bagi kita di Kota Samarinda,” pungkas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.