Insitekaltim,Samarinda – Sekretaris Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Sarkowi V Zahry memberikan tanggapan terkait pengunduran diri
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan wakilnya, Dhony Rahajoe.
Pengunduran diri ini mengejutkan banyak pihak mengingat program IKN merupakan proyek nasional yang memerlukan percepatan dan komitmen tinggi.
Sarkowi menjelaskan bahwa program Otorita IKN memang penuh dengan tantangan dan deadline yang ketat.
“Program otorita itu kan program percepatan penuh dengan deadline yang sangat ketat. Saya mengikuti bahkan beberapa kali menjadi narasumber zoom untuk IKN itu,” ujarnya pada wartawan MSI Group di Gedung D Kantor DPRD Kaltim, Senin (3/6/2024).
“Jadi permasalahannya kompleks sementara dihadapi berbagai macam tantangan yang memerlukan investor yang banyak dan serius,” sambung Sarkowi.
Ia menambahkan bahwa target proyek ini hingga tahun 2045 harus jelas dan hingga Agustus 2024 ini harus sudah ada tanda berupa upacara bendera di lokasi IKN.
“Tentu kalau kemudian kepala otorita dan wakil otorita itu mundur, kita hormati. Itu berarti beliau secara tidak langsung mengetahui tantangan-tantangan itu dan beliau bisa mengukur bahwa mereka tidak mampu,” tambah Sarkowi.
Politikus Partai Golkar itu mengapresiasi keputusan pengunduran diri tersebut, namun ia berharap pengganti mereka harus lebih berkualitas dan produktif.
“Kita harapkan supaya penggantinya itu lebih berkualitas, lebih punya kinerja yang lebih produktif sehingga percepatan pertumbuhan akan lebih cepat lagi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sarkowi menyoroti pentingnya komunikasi yang lebih baik antara Otorita IKN dengan stakeholder di Kalimantan Timur, termasuk pemerintah provinsi, DPRD dan para tokoh masyarakat.
“Bagaimanapun otorita IKN itu kan ada di Kalimantan Timur. Kita harapkan kepala otorita yang baru nanti dengan wakilnya bisa lebih menjalin komunikasi yang lebih baik lagi dengan stakeholder Kalimantan Timur,” jelasnya.
Ia menekankan pentingnya sinkronisasi program antara IKN dan daerah mitra seperti Samarinda, Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Misal programnya IKN apa, program di daerah mitra itu apa, Samarinda punya program apa, itu harus tercantum dalam RPJMD dan tata ruangnya. Begitu juga Balikpapan dan Kutai Kartanegara,” ungkap Sarkowi.
Kerja sama antara IKN dan daerah mitra diharapkan dapat meningkatkan kemajuan bersama. Misalnya, lanjut Sarkowi, produk pertanian yang diperlukan bisa dipasok dari daerah sekitar Kalimantan.
“Ini harus sinkron sehingga nanti IKN maju, daerah sekitarnya juga akan maju. Jadi akan ada kerja sama antara IKN dengan daerah mitra, misalnya memerlukan produk pertanian daripada jauh-jauh ambil dari sini, dari Kalimantan, dari sekitar daerah mitra ini,” tutup Sarkowi.
Untuk Informasi, Presiden Jokowi telah menunjuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono beserta Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni sebagai pelaksana tugas (Plt) kepala dan wakil kepala Otorita IKN
Pengunduran diri ini menjadi sorotan, namun diharapkan dapat membuka jalan bagi kepemimpinan baru yang lebih kuat dan terintegrasi dalam mewujudkan visi IKN sebagai ibu kota baru Indonesia.