Insitekaltim, Samarinda – Persoalan tambang di Kalimantan Timur kembali menjadi sorotan. Baru-baru ini telah terjadi lagi kasus tenggelamnya anak di lubang bekas galian tambang dan saat ini korban sudah mencapai 33 orang yang meninggal
Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, ditemui di kantornya, Senin (29/04/2019) menjelaskan bahwa pihaknya bersama dengan inspektur tambang juga dinas terkait akan terus berusaha menyelesaikan permasalahan ini
“Kami akan memanggil kembali inspektur tambang dan pihak-pihak yang terkait dalam permasalahan tersebut untuk menindak lanjuti persoalan yang terjadi,” ungkap Hadi Mulyadi.
Ia menambahkan, yang menjadi permasalahan yang ada selama bagi inspektur tambang adalah masalah anggaran dan dana operasional.
“Dua tahun yang lalu, berturut-turut tidak ada anggaran dilapangan untuk inspektur tambang, mereka juga mobil dinas tidak ada, terus kalau dia mau meninjau misalkan ke Kutai Barat akan susah.” bebernya
Pemerintah dalam hal ini, akan mendorong dan juga mencoba memfasilitasinya. Diharapkan dana penanganan masalah pertambangan yang ada di Kalimantan Timur dapat lebih maksimal
“Mengingat besar dan banyaknya perusahaan tambang yang beroperasi di Kaltim sedangkan jumlah inspektur tambang hanya berjumlah 38 orang dan ini juga menjadi masalah,”kata Hadi Mulyadi. (Renalt)