Reporter: Akmal – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Kondisi Kota Tepian sedang tidak baik. Terjadi peningkatan angka kasus positif Covid-19. Jumlah meninggal dalam kondisi Covid-19 terus bertambah, baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri (isoman).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda Ifran mengatakan, selama tiga hari berturut-turut pihaknya mengevakuasi 9 pasien yang isoman.
Bahkan ada kemungkinan angka tersebut mencapai 17 jenazah. Karena relawan seperti Inafis dan yang lain juga ikut mengevakuasi.
Oleh karena itu, hampir sebagian jenazah itu riwayatnya terkonfirmasi Covid-19 melalui hasil Swab Antigen. Sehingga, yang dievakuasi meninggal sejauh ini karena saturasi oksigen menurun.
Kata Irfan, ada tiga kemungkinan penyebab jumlah pasien isoman yang tutup usia. Pertama, pasien sempat ada pikiran untuk melakukan perawatan di rumah sakit. Akan tetapi, karena kapasitas yang melampaui batas akhirnya memutuskan untuk isoman.
Dilanjutkan Irfan, ketakutan masyarakat untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit juga merupakan salah satu penyebabnya. Contoh kecilnya seperti dimasukan ke dalam ruang isolasi, bahkan yang ditakutkan masyarakat itu terkait pemasangan ventilator.
Pada intinya, jika melaksanakan isoman tentu fasilitas tidak memadai. Beberapa hari ini pemicunya juga dari kekurangan oksigen. Serta kurangnya tenaga ahli dalam menangani Covid-19.
“Penyebab tersebut berdasarkan pengamatan kaca mata awam dan tim BPBD yang sering menghadapi situasi tersebut,” kata Irfan saat dihuhungi melalui telepon seluler, Jumat (23/7/2021).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim Padilah Mante Runa menuturkan, pihaknya sudah berjuang sangat keras melawan virus yang pertama ditemukan di Wuhan, China itu.
“Sudah banyak langkah saya, tapi mau diapa kalau sudah air bah begini. Pokoknya protokol kesehatan (prokes) kalau ditaati, insyaallah tidak akan seperti ini. Boleh kumpul, tapi jaga jarak dan pakai masker,” tutupnya.

