Insitekaltim,Sangatta – Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kutai Timur Romlan Robin hadiri Apel Pembukaan Operasi Zebra Mahakam 2023. Operasi digelar untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan lalu lintas pada Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Apel berlangsung di Markas Kepolisian Resor Kutai Timur, Senin (4/9/2023).
Operasi ini bertujuan menurunkan angka fatalitas korban kecelakaan dan meningkatkan disiplin berlalu lintas. Polres Kutai Timur (Kutim) menggelar operasi selama 14 hari, mulai tanggal 4 hingga 17 September 2023.
“Targetnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas,” katanya Romlan.
Operasi Zebra Mahakam merupakan bagian dari inisiatif Polri di seluruh Indonesia untuk memastikan situasi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).
Romlan menegaskan bahwa operasi ini merupakan upaya untuk menciptakan kondisi yang kondusif menjelang Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, dengan menurunkan angka fatalitas korban kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan ketaatan terhadap aturan berlalu lintas.
Romlan mencatat bahwa jumlah pelanggaran lalu lintas yang dikenai tindakan tahun 2021 sebanyak 15 pelanggar, sedangkan tahun 2022 mencapai 33 pelanggar. Adapun jumlah teguran tertulis pada tahun 2021 adalah sebanyak 80 pelanggar, dan pada tahun 2022 mencapai 98 pelanggar.
“Untuk teguran tertulis tahun 2021 sebanyak 80 pelanggar dan tahun 2022 sebanyak 98 pelanggar,” lanjutnya.
Dalam operasi ini terdapat tujuh prioritas pelanggaran lalu lintas, termasuk melawan arus, menggunakan handphone saat berkendara, berkendara dalam pengaruh alkohol, menggunakan helm SNI/sabuk pengaman, berkendara oleh pengendara di bawah umur, membawa penumpang melebihi dua orang, dan melampaui batas kecepatan maksimal.
Romlan berharap operasi ini akan meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas dan kepatuhan terhadap aturan, serta menghasilkan lalu lintas yang aman dan tertib. Selain itu, petugas akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang keamanan lalu lintas dan mengatasi informasi palsu terkait operasi ini melalui berbagai media.