Insitekaltim Kukar – Kepala Desa Kelekat di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Cawal mengungkapkan keharmonisan di tengah keberagaman suku yang ada di desanya. Desa yang berada di Kecamatan Kembang Janggut ini dikenal sebagai contoh nyata kehidupan berdampingan antara berbagai suku, agama, dan budaya.
“Kami memiliki penduduk yang mewakili berbagai latar belakang etnis dan agama di sini dan itulah yang membuat desa kami beragam” kata Cawal, Rabu (25/10/2023).
Desa Kelekat yang memiliki mayoritas penduduk beragama Kristen dan Islam ini memiliki keunikan yang luar biasa dalam keberagaman suku bangsa yang mendiami wilayahnya. Di desa ini sangat mudah ditemukan Suku Tunjung, sebagai suku asli. Namun juga terdapat etnis Jawa, Bugis, NTT dan Batak. Mereka damai dalam keragaman budaya desa ini.
“Kami di sini adalah satu keluarga, sekalipun kami berbeda dalam keyakinan dan budaya. Keberagaman ini kami rayakan sebagai kekayaan,” ujar Cawal.
Ia menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun, warga Desa Kelekat telah mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama untuk memajukan desa mereka.
Mereka sering mengadakan acara-acara keagamaan dan budaya bersama, seperti perayaan Idulfitri, Natal, dan perayaan kebudayaan tradisional yang dihadiri oleh semua komunitas di desa.
“Kami saling menghargai dan mendukung satu sama lain dalam menjalani ibadah sesuai keyakinan masing-masing. Inilah yang membuat desa kami dipenuhi dengan ketentraman,” kata Cawal.
Cawal berharap agar semangat toleransi yang telah menjadi ciri khas komunitasnya terus dipertahankan. Kelekat adalah sebuah desa yang dikenal dengan keberagaman budaya dan agama telah lama menjadi contoh harmoni antarberbagai kelompok masyarakat.
“Saya sangat berharap bahwa toleransi ini akan terus berlanjut,” tandasnya. (Adv)