Insitekaltim,Samarinda – Sindikasi Muda Indonesia berkomitmen mengawal subsidi bahan bakar minyak (BBM) agar penyaluran tepat sasaran.

Komitmen tersebut dibangun dalam duskusi publik yang dugelar oleh Sindikasi Muda Indonesia secara hybrid di Warkop Bagios Samarinda, Senin (26/12/2022).
Duskusi publik dengan “Subsidi Tepat Sasaran dan Realisasi Indonesia Sentris dimoderatori oleh Abrori dan dihadiri narasumber Pengamat Kebijakan Asman Aziz, Tokoh Masyarakat/ Aktivis Muda Kaltim M. Fajri Al Farobi dan Pegiat Hukum Rusdiono.
Ketua Sindikasi Muda Indonesia Muhammad Fakhri, dalam sambutan menekankan pentingnya perhatian generasi muda terhadap penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang hingga kini menjadi persoalan di tengah kehidupan masyarakat.
Dia mengajak generasi muda generasi muda terlibat aktif menyelesaikan persoalan tersebut melalui diskusi atau kajian diskusi publik terkait persoalan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi agar penyalurannya benar-benar tepat sasaran.
M Fajri Al Farobi memaparkan mengenai pentingnya subsidi BBM untuk masyarakat Indonesia.
Dikatakannya, pemberian subsidi BBM dapat memberikan efek positif seperti pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, pemerataan ekonomi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, akan ada keniscayaan jika negara tidak melakukan subsidi maka negara tidak memiliki beban inflasi. Oleh karena itu kata dia, subsidi memungkinkan negara berkontribusi langsung dalam kehidupan dan kesejahteraan rakyat.
Selain itu, subsidi yang baik adalah subsidi yang ditujukan kepada masyarakat yang memenuhi sehingga keinginan masyarakat adalah penyaluran subsidi sebagaimana yang dilakukan oleh pemerintah adalah subsidi tepat sasaran.
“Tentu apabila subsidi tersebut dilakukan secara tepat maka rakyat mustahil tidak mendukung karena maksud dari subsidi adalah mengurangi beban ekonomi rakyat,” tuturnya.
Fajri Al Farobi menambahkan, subsidi tepat sasaran harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan diharapkan subsidi tersebut mampu merata ke seluruh sektor kehidupan seperti pendidikan, kesehatan dan aspek lainnya.
“Dengan demikian urgensi subsidi tersebut mampu terpenuhi dan dampaknya benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang memang berhak atas subsidi tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Rusdiono, mengatakan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM harus diikuti dengan subsidi yang diberikan kepada masyarakat sebagai bentuk keberpihakan pemerintah kepada masyarakat agar dapat mengurangi beban masyarakat.
Ia menilai, kenaikan harga BBM sebenarnya adalah hal yang lumrah terjadi karena harga BBM tentu harus mengikuti harga minyak dunia.
“Ketika kita melihat sisi lain maka kita akan memahami bahwa kenaikan BBM ini juga agar negara tidak mengalami inflasi, di sisi lain pemerintah menyediakan solusi atas kenaikan harga BBM yaitu yang sering disebut subsidi,” kata Rusdiono.
Menurutanya, sejauh ini program pemerintah yaitu penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) mampu memberikan efek positif dalam rangka mengurangi beban masyarakat akibat kenaikan BBM.
“Segala bentuk kebijakan pemerintah itu berorientasi bagi kepentingan masyarakat banyak, kenaikan BBM diikuti dengan subsidi kepada masyarakat itu dalam konteks UUD 1945 tersebut tidak bertentangan, tinggal pemerintah harus berkomitmen dalam pemberian bantuan harus senantiasa berpihak pada masyarakat,”tambahnya.
Pengamat Kebijakan Asman Asman Azis mengatakan, subsidi BBM berfungsi sebagai alat penyesuaian pasar dan menjamin terwujudnya kebutuhan konsumsi.
“Subsidi bertujuan untuk masyarakat miskin agar dapat tetap menikmati fasilitas publik. Subsidi ini digunakan untuk mendukung kelompok-kelompok masyarakat miskin agar tetap survive dalam kondisi tertentu,” jelasnya.
Ia meminta semua pihak untuk mendukung kebijakan subsidi BBM tepat sasaran karena akan mempermudah masyarakat agar tetap mampu menikmati fasilitas publik dengan harga yang tetap terjangkau dan tidak memberatkan masyarakat.
“Tinggal bagaimana agar rakyat dan pemerintah bersama-sama mengawal penyaluran subsidi tersebut agar dapat sampai kepada masyarakat yang memenuhi syarat sebagai penerima subsidi. Peran rakyat dalam hal ini adalah mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah dalam penyaluran subsidi,” tandasnya.
Diskusi publik tersebut menghasilkan komitmen bersama untuk mengawal subsidi agar penyalurannya tepat sasaran.
Terdapat pula beberapa rekomendasi dari peserta diskusi diantaranya
Pertama, meminta kepada pemerintah agar menyalurkan subsidi secara terbuka dan penyalurannya dilakukan dengan mempertimbangkan asas kemanfaatan masyarakat.
Kedua, meminta kepada pemerintah agar menyalurkan subsidi secara merata keseluruh sektor terutama pendidikan, kesehatan dan sosial masyarakat.
Ketiga, mendukung program Bantuan Langsung Tunai Pemerintah sebagai bentuk kepedulian terhadap permasalahan kenaikan BBM.

