Insitekaltim,Samarinda – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor meresmikan 12 gedung pemerintahan dan rumah ibadah di Kota Samarinda secara bersamaan. Peresmian digelar serentak dari RS AM Salehuddin II, Selasa (26/9/2023). Salah satu sorotan utama dalam peresmian ini adalah instalasi bedah sentral kamar operasi hybrid di RSUD Abdul Wahab Shahranie (AWS).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda ungkap proyek ambisius ini berhasil diselesaikan dalam waktu singkat. Yakni hanya 3 bulan dengan total anggaran mencapai Rp49 miliar yang berasal dari dana APBD 2023. Proyek ini mencakup pembangunan fasilitas kesehatan modern dan penyediaan alat-alat medis terkini.
“Proses pengerjaan kamar operasi hybrid sekitar 3 bulan dengan total anggaran Rp49 miliar dari dana APBD 2023 meliputi pengerjaan dan penyediaan alat kesehatan,” ungkapnya.
Kamar operasi hybrid merupakan terobosan terkini dalam dunia medis, memungkinkan untuk melakukan diagnostik, intervensi, dan pembedahan dalam satu ruangan pada saat yang sama. Sebelumnya, tindakan medis seperti bedah jantung memerlukan ruang dan waktu yang berbeda.
RSUD AWS juga menjadi RSUD pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan mesin terbaru untuk kamar operasi hybrid. Mesin tersebut hanya ada dua unit di Indonesia, menjadikan RSUD AWS sebagai pelopor penggunaan teknologi ini.
“Ruang operasi ini dilengkapi dengan alat terbaru dimana hanya ada dua unit di Indonesia dan RSUD AWS adalah RSUD pertama yang menggunakan alat tersebut,” tutur Aji.
Dalam peresmian ini, Gubernur Isran Noor menekankan pentingnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di bidang kedokteran.
“Adanya ruang operasi hybrid perlu kita syukuri, maka dari itu SDM kita harus tersedia banyak,” ungkap Isran.
Ia selalu mendukung rekomendasi spesialis yang diajukan oleh dokter-dokter di Kaltim, dengan tujuan memastikan bahwa semua teknologi medis dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakat.
“Para dokter yang mengajukan kepada gubernur untuk mendapatkan rekomendasi spesialis tidak pernah satu pun saya tolak, selalu setuju, setuju dan setuju,” tegas Isran.
Tantangan baru juga menunggu, dengan rencana pembangunan RS Abdi Waluyo yang akan fokus pada spesialisasi medis. Gubernur Isran menekankan pentingnya persiapan yang matang agar Kaltim tetap menjadi pionir dalam pelayanan kesehatan.
“Ada tantangan baru RS Abdi Waluyo akan dibangun di IKN yang menangani khusus spesialis. Nah kita juga harus siap,”pungkasnya.