Insitekaltim, Samarinda – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Kalimatan Timur menegaskan bahwa inflasi di provinsi ini tetap terkendali meskipun terdapat kenaikan harga pada beberapa komoditas.
Kepala Perwakilan BI Kaltim Budi Widihartanto menyampaikan bahwa inflasi year-on-year (yoy) di Kalimantan Timur pada November 2024 tercatat di angka 1,54%, sedikit lebih rendah dibandingkan nasional sebesar 1,55%.
Dalam forum bertajuk “Menjaga Stabilitas Pasokan dan Harga Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Natal dan Tahun Baru”, Budi menjelaskan bahwa inflasi Kalimantan Timur masih berada di bawah batas bawah sasaran nasional sebesar 2,5±1%. Meskipun terdapat potensi kenaikan harga, dampaknya terhadap inflasi masih tergolong kecil.
“Kita melihat inflasi year-on-year masih sangat rendah. Bahkan, secara bulanan (mtm), inflasi Kaltim hanya 0,08%, jauh di bawah rata-rata nasional sebesar 0,3%. Ini menunjukkan bahwa kondisi kita masih dalam batas aman,” ungkap Budi di Hotel Puri Senyiur Samarinda, Selasa (3/12/2024).
Budi menyoroti pentingnya sinergi antardaerah untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok, terutama di wilayah yang mengalami defisit pasokan. BI, bersama pemerintah provinsi dan kabupaten, aktif memfasilitasi kerja sama dengan daerah surplus seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan NTB.
“Kami terus memantau dinamika harga dan mendukung upaya kerja sama antardaerah. Jika ada kesulitan pasokan di satu wilayah, seperti Penajam Paser Utara (PPU), kita segera menjembatani dengan daerah pemasok untuk memastikan stok mencukupi,” jelasnya.
Untuk mendukung kestabilan harga, BI Kaltim telah mengembangkan Pusat Informasi Harga Bahan Strategis. Sistem ini memungkinkan masyarakat memantau pergerakan harga bahan pokok secara real time. “Dengan transparansi informasi ini, kami harap gejolak harga dapat diminimalkan,” tambah Budi.
Budi juga menekankan bahwa BI Kantor Perwakilan Kaltim bersama pemerintah daerah terus memantau perkembangan harga setiap hari dan melakukan evaluasi mingguan.
“Meskipun ada sedikit tekanan pada beberapa komoditas, inflasi kita masih dalam koridor aman. Kami optimistis stok bahan pokok cukup untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru,” ujar Budi.
Sekretaris Daerah Kalimantan Timur Sri Wahyuni turut mendukung pernyataan BI dengan menegaskan bahwa stok bahan pokok di Kalimantan Timur relatif aman.
Menjelang Natal dan Tahun Baru, baik BI maupun Pemprov Kaltim mengimbau masyarakat untuk merayakan dengan bijak tanpa berlebihan.
“Kondisi bahan pokok kita stabil, jadi masyarakat tidak perlu panik. Mari kita rayakan dengan damai dan tetap menjaga stabilitas,” timpal Sri Wahyuni.