Insitekaltim, Samarinda – Kebutuhan daging dan protein hewani di Kalimantan Timur terus meningkat pesat. Namun kondisi ini justru dipandang sebagai peluang besar untuk menjadikan Benua Etam mandiri di sektor peternakan.
Wakil Gubernur Kaltim H Seno Aji menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak agar Kaltim tidak lagi hanya menjadi konsumen, tetapi mampu berdiri sebagai produsen ternak yang memenuhi pasar lokal hingga regional.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim yang menetapkan major project Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT) 2025–2029,” ujar Seno Aji saat Puncak Bulan Bakti Peternakan di Samarinda Square, Kamis, 2 Oktober 2025.
Menurutnya, proyek tersebut dirancang untuk membangun sentra peternakan terpadu dari hulu ke hilir sebagai jawaban atas persoalan mendasar ketersediaan pangan asal ternak. Data menunjukkan, kebutuhan daging ruminansia Kaltim mencapai 17 ribu ton per tahun, namun produksi lokal baru 47 persen. Sementara konsumsi unggas 91 ribu ton per tahun, terpenuhi 75 persen, dan kebutuhan telur baru tercapai sekitar 34 persen.
“Angka ini sekaligus tantangan dan peluang. Dengan sinergi pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat, saya yakin Kaltim bisa bertransformasi menjadi produsen ternak yang tangguh,” tegasnya.
Kepala DPKH Kaltim Fahmi Himawan menambahkan, rangkaian Bulan Bakti Peternakan menghadirkan expo tiga hari yang diikuti 26 stand, menjadi wadah interaksi, promosi, sekaligus edukasi bagi peternak dan masyarakat. Wagub Seno Aji turut meninjau expo dan memberi motivasi agar pelaku peternakan tetap bersemangat mewujudkan kemandirian pangan hewani di Benua Etam.