
Insitekaltim,Kukar – Kepala Desa Margahayu Rusdi bersama 19 kepala desa terpilih dari berbagai daerah melaksanakan studi banding mengenai strategi pengelolaan desa dan pertanian selama 10 hari di Tiongkok. Mulai dari tanggal 14-25 Oktober 2023.
Program studi banding ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan pemerintah Tiongkok dan berlangsung sejak tanggal 14 hingga 25 Oktober 2023.
“Kami mewakili 700 ribu desa di seluruh Indonesia yang ingin menggali pengetahuan tentang bagaimana Tiongkok dapat mengembangkan desa-desa mereka menjadi mandiri dan sejahtera,” ungkap Rusdi, Rabu (25/10/2023).
Salah satu aspek yang menarik perhatian Rusdi adalah pengelolaan lahan pertanian yang sangat terstruktur di Tiongkok. Lahan-lahan ini dimanfaatkan oleh kelompok usaha keluarga yang bergerak dalam sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
“Yang kami lihat di sana adalah peningkatan ekonomi dan usaha yang dimulai dari tingkat keluarga, kemudian mereka bergabung ke dalam koperasi atau badan usaha milik desa. Dengan demikian, tidak ada yang merasa tertinggal atau dirugikan,” jelasnya.
Rusdi juga memberikan apresiasi terhadap program wisata desa yang telah berhasil diterapkan di Tiongkok.
Baginya, program ini memberikan manfaat besar bagi desa karena menghasilkan pendapatan dari sewa lahan dan bagi hasil dari badan usaha milik desa (BUMDes) yang mengelola sektor pariwisata.
Namun, ia juga menyadari bahwa program serupa di Indonesia masih perlu pengembangan lebih lanjut.
“Di wilayah kita sendiri, program semacam ini belum berjalan sepenuhnya. Kami ingin meniru model ini agar desa kami dapat lebih maju dan kompetitif,” tambahnya.
Rusdi berharap bahwa hasil dari studi banding ini akan memberikan inspirasi dan motivasi bagi para kepala desa di Indonesia untuk menerapkan praktik-praktik pembangunan dan pengelolaan desa yang lebih baik, demi mencapai kesejahteraan yang lebih luas di tanah air. (Adv)