
Insitekaltim,Sangatta – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Joni memberikan tanggapan positif terhadap program hilirisasi yang diusung oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Joni menilai bahwa pelaksanaan hilirisasi di Kalimantan Timur khususnya di Kutim perlu segera direalisasikan, terutama dengan dukungan kekayaan sumber daya alam yang melimpah di daerah tersebut.
“Iya, tentunya demi mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam di Kutim yang melimpah, hilirisasi harus segera dilakukan. Mengingat di Kaltim, batubara yang dihasilkan selama ini lebih banyak hanya diekspor dalam bentuk bahan mentah atau material,” ujar Joni saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (9/11/2023).
Joni menggarisbawahi urgensi hilirisasi sebagai langkah strategis untuk menghindari ketergantungan pada ekspor bahan mentah yang rawan mengalami penurunan nilai tambah. Ia menekankan bahwa dalam jangka panjang, keberlanjutan pertambangan yang hanya mengandalkan ekspor bahan mentah bisa berujung pada habisnya sumber daya.
“Kalo pertambangan tidak bisa diharapkan, lama-lama pasti akan habis,” imbuhnya.
“Kita berharap hilirisasi harus ada. Selama ini kita ekspor terus bahan mentahnya padahal kita tempat asalnya. Kalo ada hilirisasi, insyaallah kita maju. Karena tenaga kerja terserap banyak, otomatis kalo tenaga kerja banyak, roda ekonomi berputar dengan baik,” tegas Joni.
Dengan menggali potensi hilirisasi, Joni melihat adanya peluang besar untuk menciptakan nilai tambah bagi produk lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan merangsang pertumbuhan ekonomi daerah.
Poin ini sejalan dengan visi pemerintah pusat dalam menggalakkan diversifikasi ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Terakhir, Joni menyampaikan harapannya agar implementasi hilirisasi di Kaltim dapat dijalankan dengan efektif, melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk pengusaha lokal, masyarakat, dan pemerintah daerah.
“Dengan sinergi yang baik, saya yakin hilirisasi akan menjadi kunci keberlanjutan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kaltim,” pungkasnya.