Insitekaltim, Samarinda – Jembatan Mahakam I resmi ditutup oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Jumat, 28 Februari 2025, pagi, tepatnya pukul 9.00 Wita. Penutupan ini diperkirakan memakan waktu hingga dua minggu ke depan.

Penutupan dilakukan agar investigasi Jembatan Mahakam I berjalan lancar. Seperti diketahui, Jembatan Mahakam I ditabrak kapal tongkang bermuatan kayu pada 16 Februari 2025 lalu.
Jajaran Dishub Provinsi Kaltim bersama Dishub Kota Samarinda dan Polresta Samarinda berkolaborasi untuk mengalihkan jalur lalu lintas (lalin) baik dari arah Samarinda Kota menuju Samarinda Seberang maupun sebaliknya.
Rambu peringatan penutupan, rambu pengalihan arus lalin, barrier dan cone terlihat tertata rapi di tempat barunya. Saat ditetapkannya pengalihan jalan, pengendara masih terlihat kebingungan dan sempat terjadi kemacetan sementara di beberapa titik, seperti Jalan Ahmad Yani, Samarinda Seberang, dan Jalan Slamet Riyadi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Kaltim Irhamsyah mengatakan aktivitas pengendara sempat tertumpuk di beberapa titik yang terjadi akibat penyempitan jalan (bottle neck) di arus pengalihan.
Tumpukan kendaraan memang sudah diperkirakan terjadi. Namun, fenomena awal pengalihan tidak diduga Dishub Kaltim akan seramai pagi itu, utamanya antrean di Jembatan Mahakam IV atau Jembatan Mahakam Kembar.
“Wah ini luar biasa, di luar dugaan kita, Anda bisa lihat antrean yang ada di atas Jembatan Mahakam IV,” ungkapnya.
Kepadatan itu menjadi bahan evaluasi bagi Dishub Kaltim bersama mitra terkait, agar ke depannya di daerah paling mudah terjadi kemacetan dapat disterilkan dari parkir.
“Mungkin kita juga akan sterilkan semua kendaraan yang bisa parkir di pinggir jalan ini,” jelasnya.
Diperkirakan penutupan Jembatan Mahakam I akan memicu berbagai reaksi di masyarakat. Dia berharap selama pengalihan arus lalin ini masyarakat bisa bersabar. Tak lupa, ia memohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang terjadi. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan investigasi dapat berjalan lancar.
“Kami mohon izin dan minta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat, khususnya pengguna jalan,” tutup Irhamsyah.