Insitekaltim,Samarinda – Komisi III DPRD Provinsi Kaltim,menggelar rapat bersama dengan jajaran PUPR Kaltim, Senin (11/11/2019) di Lantai VI Gedung D DPRD Kaltim
Mantan Ketua Komisi III, Ir. Agus Suwandi, fraksi Partai Gerindra, mengatakan bahwa keadaan jalan tol Balikpapan-Samarinda, perkembangannya saat ini masih belum tahu.
“Seingatnya menuju ke kilo 38 Samboja, konstruksi tanahnya disanksikan untuk bisa bertahan lama,” ungkapnya.
Dia,mencotohkan dulu bandara juga diusulkan, namun banyak curiganya. Sebenarnya ia mempersilahkan siapa saja yang ingin mengawasi, karena itu perlu untuk di awasi.
“Kami lihat, frekuensi tanahnya terlalu tinggi, saya curiga tol ini, akan seperti bandara. Dikhawatirkan begitu opening di Desember, yaitu di sesi 1, segmen 5 yang lewat Samboja,” ucapnya.
Wakil Ketua Komisi III, Ir,.Agus Suwandi, menegaskan tentang konsolidasi tanah disekitar tol, apakah bisa bertahan settle.
“Jadi baik apabila bisa bertahan. Karena ini APBD, kita marah melihat segitu besar anggaran yang masuk hampir 400 miliar lebih. Saat perencanaannya, sudah tau itu rawa, kok bisa diuruk, dan saya kira sudah tahu terlihat labil waktu itu,” tegasnya.
Untuk sementara dirinya, belum tahu jalan tol sekarang, karena hampir setengah tahun tidak kelapangan . Nantinya akan ada kunjungan kesana.
“Ini perlu di review semuanya, apakah bisa bertahan, walau penanggungjawab nya bukan dari pemerintah daerah lagi, tapi sudah diserahkan pada pengelola jalan tol. Dana yang masuk kesana itu bagian dari kontribusi APBD Kaltim, jadi bagaimana perhitungannya nanti. Apakah daerah juga dapat, semestinya dapat dong,” bebernya
Sementara, Kadis PUPR Kaltim, M Taufik Fauzi, menyebutkan, saat ini belum mendapatkan informasi fix untuk penyelesaian jalan tol.
“Kemarin ada pertemuan di Balikpapan bersama Dirut Jasa Marga, masih yakin Desember ini bisa diselesaikan, sudah bisa dilewati, minggu depan rencana akan ada ke lokasi untuk memastikan pekerjaannya,”tutupnya
Mantan Ketua Komisi III, Ir. Agus Suwandi, fraksi Partai Gerindra, mengatakan bahwa keadaan jalan tol Balikpapan-Samarinda, perkembangannya saat ini masih belum tahu.
“Seingatnya menuju ke kilo 38 Samboja, konstruksi tanahnya disanksikan untuk bisa bertahan lama,” ungkapnya.
Dia,mencotohkan dulu bandara juga diusulkan, namun banyak curiganya. Sebenarnya ia mempersilahkan siapa saja yang ingin mengawasi, karena itu perlu untuk di awasi.
“Kami lihat, frekuensi tanahnya terlalu tinggi, saya curiga tol ini, akan seperti bandara. Dikhawatirkan begitu opening di Desember, yaitu di sesi 1, segmen 5 yang lewat Samboja,” ucapnya.
Wakil Ketua Komisi III, Ir,.Agus Suwandi, menegaskan tentang konsolidasi tanah disekitar tol, apakah bisa bertahan settle.
“Jadi baik apabila bisa bertahan. Karena ini APBD, kita marah melihat segitu besar anggaran yang masuk hampir 400 miliar lebih. Saat perencanaannya, sudah tau itu rawa, kok bisa diuruk, dan saya kira sudah tahu terlihat labil waktu itu,” tegasnya.
Untuk sementara dirinya, belum tahu jalan tol sekarang, karena hampir setengah tahun tidak kelapangan . Nantinya akan ada kunjungan kesana.
“Ini perlu di review semuanya, apakah bisa bertahan, walau penanggungjawab nya bukan dari pemerintah daerah lagi, tapi sudah diserahkan pada pengelola jalan tol. Dana yang masuk kesana itu bagian dari kontribusi APBD Kaltim, jadi bagaimana perhitungannya nanti. Apakah daerah juga dapat, semestinya dapat dong,” bebernya
Sementara, Kadis PUPR Kaltim, M Taufik Fauzi, menyebutkan, saat ini belum mendapatkan informasi fix untuk penyelesaian jalan tol.
“Kemarin ada pertemuan di Balikpapan bersama Dirut Jasa Marga, masih yakin Desember ini bisa diselesaikan, sudah bisa dilewati, minggu depan rencana akan ada ke lokasi untuk memastikan pekerjaannya,”tutupnya