Insitekaltim-Samarinda – Ketua Dewan Pimpinan Ikatan Paguyupan Keluarga Tanah Jawi (Ikapakarti) Kota Samarinda Nidya Listiyono mengesahkan kepengurusan Ikapakarti Kota Samarinda di Angkringan Jalan Wijaya Kusuma, Minggu (12/2/2023).
Nidya Listiyono menyampaikan pelaksanaan pengukuhan pengurus tersebut merupakan bagian dari strukturisasi sebuah organisasi.
“Ini merupakan tata aturan dalam berorganisasi yang harus kami laksanakan,” jelas Nidya sapaan akrabnya.
Menurutnya, roda sebuah organisasi akan berjalan dengan baik apabila memiliki pondasi yang kokoh. Untuk itu, Nidya berharap pengurus organisasi harus mampu memahami ketentuan berorganisasi, serta mampu memahami kultur dan ciri-ciri dari organisasi tersebut.
“Saya pingin Ikapakarti Kota Samarinda belajar dan bertumbuh serta mengikuti aturan yang ada. Tidak semata-mata untuk kita berkumpul saja, tetapi dapat memberikan manfaat bagi Kalimantan Timur dan Samarinda khususnya,” tegas Nidya.
Ke depanya, lanjut Nidya, DPC Ikapakarti Kota Samarinda akan melakukan sosialisasi wawasan kebangsaan. Selain itu pihakya juga akan melakukan pelatihan organisasi.
“Ini dilakukan agar bagaimana cara berorgansasi dengan baik. Kemudian bisa terhubung dengan Badan Kesbangpol sehingga paguyubun-paguyuban yang ada di Kota Samarinda bisa ikut terdaftar dan bisa ikut serta dalam pembangunan di Kota Samarinda dan Kaltim,” tuturnya.
Dikatakannya, dari total jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Timur terdapat 40 persen penduduk Suku Jawa yang turut berkontribusi dalam pembangunan di Kaltim.
“Kami menghindari primordialisme atau rasa kesukuan yang berlebihan. Kami sebagai orang Jawa yang tumbuh, lahir, berkembang dan hidup di Kaltim tentu kami akan memaksimalkan semua potensi yang ada untuk ikut serta dalam proses pembangunan di Kaltim,” ucapnya.
Lebih lanjut, Ketua Komisi II DPRD Kaltim itu mengatakan DPC Ikapakarti Samarinda akan melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Ikapakarti agar dapat bersaing dengan para tenaga-tenaga dari luar Kaltim di IKN.
“Ini menjadi ancaman untuk SDM kita. Kami berharap seluruh masyarakat bukan hanya suku Jawa, seluruh warga Kaltim untuk bisa meningkatkan skill, soft skill dan hast skill SDM-nya supaya bisa bersaing di IKN,” tandasnya.