Insitekaltim,Kukar – Muhammad Hasbi, Koordinator Aliansi Angkutan Sopir Truk Kutai Kartanegara menyebutkan praktik mafia solar masih berkeliaran, seperti terlihat antara lain terjadi di SPBU Jalan Soekarno Hatta. Dia melihat mobil-mobil pengetap solar memanfaatkan pembelian dengan volume solar yang sangat besar.
Menurutnya praktik curang stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) diduga masih terjadi di Kaltim. Salah satunya diduga terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Masyarakat menduga masih ada SPBU yang tidak taat terhadap kebijakan pemerintah. Faktanya masyarakat banyak menemui fuel card justru dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Caranya dengan memakai fuel card yang tidak sesuai dengan nomor kendaraan saat mengantre BBM.
Hal tersebut berdampak kepada para sopir truk. Mereka harus mengantre dengan teratur, namun masih sulit mendapatkannya solar karena didahului para pengetap, bukan pengguna langsung solar seperti para sopir truk.
“Tak jarang masyarakat tidak bisa mendapatkan solar walaupun sudah mengantre berhari-hari. Hal ini disebabkan oleh mafia solar yang mengambil solar dengan volume yang sangat besar untuk mengambil keuntungan pribadi,” ungkap Hasbi kepada MSI Group, Sabtu (10/12/2022).
Hasbi meminta Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kapolres agar tidak hanya mengeluarkan kebijakan terkait pembatasan pembelian BBM solar bersubsidi tapi juga harus siap melakukan pengawasan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan, sekaligus mengusut permasalahan ini.
“Ini sangat penting, sebab hal demikian tentunya menyangkut perekonomian masyarakat,” tutup Hasbi.