Reporter : Samuel-Editor : Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Hari pertama eksekusi penertiban hunian warga di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) berakhir kondusif. Ratusan warga yang menghalangi pembongkaran yang akan dilakukan oleh Satpol PP Kota Samarinda membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.
“Sudah, sudah bubar, tidak ada kegiatan lagi malam ini” ucap Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Pasar Segiri (FKMPS) Andi Samsul Bahri, Selasa sore (7/7/2020).
Ia memaparkan bahwa warga sudah kondusif dan tenang setelah pihak Satpol PP menarik mundur excavator, alat berat yang akan digunakan untuk menertibkan tempat berteduh warga selama ini.
Namun, Andi mengatakan bahwa pihaknya tetap akan turun ke jalan besok untuk memperjuangkan hak-hak mereka.
“Ga ada yang bertahan malam ini. Cuma besok turun lagi, tapi besok yang dibongkar rumah yang sudah dibayar. Sama baliho yang dipinggir jalan ” ucap Andi.
Kepala Satpol PP Kota Samarinda HM Darham mengakui pihaknya memilih mundur sore ini.
“Kita mundur karena kondisi tidak memungkinkan,” ucap Darham.
Ia menambahkan bahwa pihaknya juga mundur karena ada instruksi dari Walikota Samarinda Syaharie Jaang untuk mundur. Langkah ini diambil karena khawatir terjadi bentrok. Meski demikian, besok Satpol PP akan kembali turun untuk melakukan pembongkaran sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Ketika ditanya awak media perihal bagaimana jika warga tetap tidak akan membubarkan diri besok, Darham mengatakan bahwa pihaknya akan bertahan.
“Kalau menerobos kan berarti orang ga suka tuh. Jadi kita bertahan aja. Tapi caranya kita akan panggil dan proses buat yang sudah menerima pembayaran buat rumahnya” pungkas Darham.