Reporter: Santos – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Setelah cukup lama menanti, akhirnya layanan pemeriksaan Covid-19 karya anak bangsa, GeNose hadir di Bandara APT Pranoto dan beroperasi mulai hari ini, Jumat (9/4/2021).
GeNose sendiri merupakan alat tes deteksi dini Covid-19 melalui hembusan nafas yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada melalui teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Cara menggunakan GeNose juga dinilai sangat mudah, seseorang hanya perlu menghembuskan napas ke kantong sekali pakai untuk kemudian dianalisis oleh alat ini. Hanya dalam waktu 3 menit, alat ini sudah mampu mendeteksi ada atau tidaknya virus Covid-19 di tubuh. Meskipun begitu, bagi orang yang akan dites, diimbau untuk tidak merokok, dan harus puasa selama setengah atau satu jam sebelum menggunakan alat ini.
Layanan tersebut kini bisa didapatkan di Gedung Abu-abu Klinik Media Farma APT Pranoto. Pelayanan alat GeNose ini dibuka mulai pukul 05.30 WITA hingga operasional Bandara APT Pranoto selesai.
Adapun tarif layanan GeNose ini berkisar Rp 50 ribu per orang dan mendaftarnya harus secara online melalui situs genose.mediafarmapranoto.com terlebih dahulu, dan diharapkan H-1 sebelum jadwal keberangkatan sudah mengisi data secara lengkap.
Kepala Klinik Media Farma APT Pranoto dr Ani Widyastuti mengemukakan, kuota pelaksanaan layanan GeNose tahap awal masih terbatas sekitar 200-300 penumpang per hari.
“Kuota itu sudah ditetapkan dari kementerian, awalnya sekitar 20 persen maka maksimal 300 dulu per hari, kami meratakan 40 pendaftar per jam. Jadi kalau mendaftar di jam pertama dan kuota full, maka masih bisa mendaftar di jam berikutnya,” terangnya.
Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi penumpukan dan kerumunan di Gedung Abu-abu Klinik Media Farma APT Pranoto. Yang menjadi kekhawatiran adalah terkait jumlah masyarakat yang datang jika tidak memakai sistem pembayaran pendaftaran setiap jamnya.
“Sehingga untuk mengantisipasi kerumunan dan lainnya, kami mohon melakukan pendaftaran di website H-1 keberangkatan,” ungkapnya.
Sebenarnya penumpang bisa saja melakukan pendaftaran jika sudah sampai di Bandara APT Pranoto apabila kuota pada saat itu masih ada. Namun demikian, ke depan pihaknya masih mempelajari semua untuk mengevaluasi pelayanan.
“Bisa jadi kuota per jam itu tidak sama karena penerbangan paling banyak itu pada pukul 12.00 WITA. Makanya kami kasih kuota yang banyak pada pukul 09.00-10.00 WITA, kuota masih menyesuaikan dengan jam penerbangan. Soalnya, pada pukul 11.00-13.00 WITA itu bisa sampai 4 penerbangan, ramainya di situ,” jelasnya.
Ditanya awak media terkait kapan pelayanan GeNose tutup, ia membeberkan jika pelayanan tutup mengikuti jam operasional bandara sekitar pukul 15.00 WITA, sebab penerbangan terakhir pukul 16.00 WITA.
“Pelayanan GeNose ini pukul 15.00 WITA sudah tutup, karena selisih setengah jam itu sangat rawan. Pokoknya sebelum di sana tutup atau boarding, namun apabila mereka nekat tetap mau dan siapa tahu masih sempat. Tentunya itu menjadi risiko yang bersangkutan, takutnya sampai di sana malah telat,” bebernya.
Saat ini, Bandara APT Pranoto punya tujuh alat GeNose. Dari tujuh hanya dipakai lima alat untuk lima loket, sementara duanya sebagai cadangan.
“Di awal, kami membuka 5 loket. Tapi saat ini 4, mungkin besok ada tambahan satu loket lagi. Sehingga ada 5 loket yang akan beroperasi dengan memakai lima alat GeNose, dua alat sebagai cadangan. Sedangkan petugas yang melayani sekitar 17 orang,” tambahnya.
Ani juga menuturkan jika pendaftar melalui online dari pukul 08.00-14.00 WITA ada sebanyak 66 dan sudah terlayani 51 orang. Pihaknya, selalu mengupdate banyaknya pendaftar online setiap dua jam sekali.
“Update data pendaftar per dua jam, kita berusaha melaporkan dan saling berkoordinasi. Alhamdulillah hasil mereka negatif semua, antigen juga negatif. Untuk yang hadir ini benar-benar sehat semua,” pungkasnya.