Insitekaltim,Samarinda – DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) telah memberikan peringatan serius kepada Pemerintah Provinsi Kaltim untuk segera mempersiapkan fondasi yang kuat dalam sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pariwisata melalui program yang berkelanjutan.
Ini sebagai respons terhadap sumber daya alam Kaltim yang semakin menipis, terutama dalam sektor ekstraktif seperti tambang batu bara dan migas.
Kaltim dikenal memiliki kekayaan alam yang melimpah, baik dari laut, sungai, rawa, hingga sumber daya yang ada di dalam tanah. Namun, selama ini sektor ekstraktif, seperti tambang, telah menjadi andalan setelah masa kejayaan industri kayu.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono menegaskan bahwa kegiatan pertambangan batu bara, minyak dan gas memiliki batas waktunya, meskipun saat ini masih memberikan kontribusi signifikan pada daerah.
“Eksploitasi pertambangan secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama tentu suatu saat akan mencapai batasnya. Sebelum itu terjadi Kaltim harus mempersiapkan diri dari sekarang,” tutur Nidya pada Opening Ceremony Kaltim Paradise Of The East di Big Mall Samarinda, Jumat (20/10/2023).
UMKM merupakan sektor yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, menciptakan peluang kerja, dan meningkatkan ekonomi daerah.
Kendati begitu Nidya mencatat bahwa banyak UMKM kesulitan berkembang karena kurangnya adaptasi terhadap teknologi informasi, sehingga sulit mengakses pasar yang lebih luas.
Tumbuhnya UMKM juga membutuhkan permodalan yang memadai. Nidya mengingatkan bahwa perbankan perlu memberikan akses permodalan yang lebih mudah, sambil memberikan bimbingan terkait kualitas produk dan kemasan yang menarik.
“Perlu pemberian kemudahan akses permodalan, dan pendampingan mulai dari menjaga kualitas produk dan kemasan yang menarik, juga bagaimana bergabung di e-commerce agar mendapatkan peluang pemasaran yang lebih luas,” imbuhnya.
Nidya juga mengajukan rekomendasi kepada pemerintah untuk membuat program yang mempermudah pengurusan izin usaha, sebagai dasar untuk mendapatkan dukungan permodalan.
Selain UMKM, Kaltim juga memiliki potensi alam yang dapat menjadi sumber pendapatan daerah, salah satunya adalah sektor pariwisata. Dalam hal ini, Nidya menekankan pentingnya memenuhi sarana dan prasarana pariwisata, termasuk infrastruktur jalan yang memudahkan akses ke lokasi wisata.
“Sarana dan prasarana pada pariwisata harus dipenuhi, termasuk mempermudah akses menuju lokasi seperti infrastruktur jalan.” jelasnya.
Nidya berharap bahwa Kaltim bisa mengambil contoh dari Bali dan Yogyakarta, di mana sektor pariwisata telah menjadi andalan yang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
“Contoh, Bali dan Yogyakarta sektor pariwisatanya mampu menjadi sektor andalan yang memberikan kontribusi besar kepada APBD, saya yakin kalau serius Kaltim juga bisa,” tuturnya.
Di samping itu, pemerintah juga harus menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan, yang akan mendukung pertumbuhan industri pariwisata dan saling menguntungkan semua pihak yang terlibat.