Insitekaltim,Samarinda – Kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) di Pemilu 2019 menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.
Kematian massal tersebut dipicu kelelahan ekstrem akibat banyaknya tanggung jawab dan panjangnya durasi kerja yang harus ditempuh petugas.
Di Pemilu 2024, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Jaya Mualimin menyebutkan pihaknya mencatat, terdapat satu kasus kematian yang dialami anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas).
“Untuk KPPS dan PPS aman, tidak ada yang meninggal. Di Kaltim ada hanya satu orang dari Linmas yang kelelahan, di rumah jatuh di toilet, meninggal karena tidak sadarkan diri. Kasus ini terjadi di Berau,” jelas Jaya Mualimin di Hotel Mercure Samarinda, Selasa (20/2/2024).
Selama proses pencoblosan sampai tahap perhitungan suara, Jaya menyampaikan rata-rata petugas KPPS mengalami kelelahan dan menderita mag.
Tercatat, sebanyak 245 petugas yang terdiri dari 150 perempuan dan 95 laki-laki mengalami kelelahan dan gangguan kesehatan, baik rawat jalan maupun rawat inap.
“Gangguan kesehatan itu paling banyak seperti mag, kelelahan, ada yang dirawat, ada yang rawat jalan,” ungkapnya.
Setelah enam hari berlalu sejak hari pencoblosan, Jaya mengungkapkan pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengawasan melalui tenaga kesehatan di tiap puskesmas.