
Insitekaltim,Samarinda – Dalam rangka mendekatkan diri dengan masyarakat, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Nidya Listiyono menginisiasi program Dialog Rakyat yang diselenggarakan di Jalan Mulawarman, Kecamatan Samarinda Ilir, Senin (29/4/2024).

Acara ini menjadi wadah bagi wakil rakyat untuk mendengarkan langsung aspirasi dan masukan dari masyarakat sekaligus membahas pengawasan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltim 2024.
Dialog Rakyat, yang sebelumnya dikenal sebagai kunjungan daerah pemilihan, bertujuan untuk memperkuat komunikasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat serta menindaklanjuti realisasi program pembangunan yang telah dianggarkan oleh DPRD Kaltim, terutama melalui Komisi II.

Menurut Nidya Listiyono, kegiatan ini penting untuk memastikan bahwa setiap program pembangunan telah terealisasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
“Kami berkomitmen untuk menjadikan Dialog Rakyat ini bukan sekadar obrolan, tetapi benar-benar menghasilkan solusi konkret atas berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat,” ungkap Nidya.
Salah satu warga yang hadir dalam Dialog Rakyat, Ambarohim, menyampaikan keluhan terkait lampu penerangan jalan umum (LPJU) yang mati di sejumlah titik di Jalan Sultan Sulaiman, serta persoalan bekas tanah longsor di Pelita Lima yang mengakibatkan kontur tanah tidak rata.
Nidya Listiyono menanggapi keluhan tersebut dengan komitmen untuk segera menghubungi pihak terkait, seperti PLN, Dishub dan PUPR, guna mencari solusi yang tepat.
“Tentu untuk hal ini perlu komunikasi, namun saya pastikan akan mengupdate terkait hal ini seminggu ke depan,” terangnya.
Selain itu, terdapat juga permintaan terkait perbaikan jalan menuju Bandara APT Pranoto dan penyaluran sisa anggaran untuk kepentingan masyarakat. Nidya Listiyono menegaskan bahwa masukan dari masyarakat tersebut akan dijadikan prioritas dalam agenda kerja DPRD Kaltim.
“Kami akan mengumpulkan berbagai pihak terkait, termasuk PTL PKL dan tokoh masyarakat, untuk menyinkronkan langkah-langkah yang perlu diambil dengan DPRD kota melalui Fraksi Golkar demi kemajuan daerah,” tutur Nidya.
Dialog Rakyat diharapkan tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun Kalimantan Timur ke arah yang lebih baik.
“Harapan saya, selain sebagai ajang silaturahmi, Dialog Rakyat seperti ini bisa lebih berbobot lagi dengan sinergi dari berbagai pihak, dengan membawa problem di daerahnya masing-masing,” tandas Nidya.